Headline
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
. AS kembali memundurkan waktu pemberlakuan tarif resiprokal menjadi 1 Agustus.
Penurunan permukaan tanah di Jakarta terus menjadi ancaman serius.
ISTILAH greenflation atau inflasi hijau menjadi populer di tengah masyarakat pasca disampaikan oleh calon wakil presiden nomor urut 2 Gibran Rakabumi Raka di sesi debat kedua cawapres yang berlangsung di Jakarta, Minggu (21/1) malam. Istilah greenflation muncul saat Gibran melemparkan pertanyaan debat kepada cawapres nomor urut 3 Mahfud MD yang dianggap remeh.
Anggota Dewan Pakar TKN, Dradjad Wibowo, menilai isu greenflation tidak bisa dianggap permasalahan yang sepele. Kepedulian terhadap isu greenflation merupakan proses transisi menuju ekonomi hijau, termasuk penggunaan praktik berkelanjutan dan energi terbarukan.
"Tidak paham tantangan dan hambatan yang membuat transisi tersebut sangat lambat di dunia. Tidak paham risiko politik bahkan gejolak sosial yang bisa muncul akibat transisi tersebut," kata Dradjad.
Baca juga : Gibran Hanya Diam saat Ditanya Soal Debat Cawapres
Drajad menambahkan bahwa greenflation merupakan istilah kontemporer yang sering digunakan oleh ilmuwan, aktivis, pebisnis, dan politisi yang fokus pada isu lingkungan. Greenflation merujuk pada kenaikan harga yang disebabkan oleh biaya transisi yang signifikan ke ekonomi hijau.
Baca juga : 02 Kalah, Jokowi Bisa Habis
“ini adalah salah satu bentuk inflasi dorongan biaya. Contoh lain melibatkan negara-negara yang menerapkan peraturan keberlanjutan ketat pada sektor korporasi, yang juga berkontribusi pada greenflationm,” ungkapnya.
Drajad menilai komentar Mahfud MD yang menyebut greenflation adalah permasalahan receh adalah tindakan yang keliru. Isu Greenflation merupakan isu penting di konteks global.
“Greenflation tidak hanya sekadar istilah, tetapi representasi dari tantangan nyata yang dihadapi oleh negara-negara dalam mengadopsi praktik berkelanjutan dan energi terbarukan. Mengabaikan atau meremehkan isu ini berarti mengabaikan dampak nyata dari kebijakan lingkungan pada perekonomian,” ujarnya.
Dradjad menilai penting bagi setiap kandidat untuk memiliki pemahaman yang mendalam tentang isu-isu lingkungan dan ekonomi hijau dalam konteks kepemimpinan nasional. Debat kedua cawapres menunjukkan perlunya kesadaran dan upaya serius dari para pemimpin untuk mengatasi tantangan yang timbul dari transisi ini, termasuk dampak inflasi yang mungkin terjadi.
“Greenflation, dengan demikian, bukan hanya kata yang ambigu, tetapi sebuah isu kritis yang memerlukan pemahaman dan penanganan yang tepat di tingkat nasional dan global,” ujarnya. (Z-8)
Apakah itu juga pertanda inilah akhir episode 'petualangan' politik Jokowi pascalengser dari kursi kekuasaan yang sebelumnya sarat dengan cawe-cawe?
FORUM Purnawirawan Prajurit TNI mengirimkan surat kepada MPR dan DPR tentang desakan pemakzulan terhadap Wakil Presiden RI Gibran Rakabuming Raka
Lebih memprihatinkannya lagi, Kemenaker menganggap fenomena itu tak menunjukkan sulitnya mencari kerja. Aneh kan?
Apa sebenarnya motif Ade Armando menyatakan Gibran adalah wapres terbaik yang dimiliki Indonesia? Tes ombakkah? Atau, jangan-jangan ada tujuan politik tertentu.
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
, Kepala Staf Kepresidenan AM Putranto, mengemukakan bahwa PPAD datang ke Istana untuk silaturahmi atau Halal Bihalal dengan Presiden RI.
Presiden Prabowo Subianto menyinggung dampak perubahan iklim yang dirasakan Indonesia dalam KTT ke-17 BRICS di Brasil.
Delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Presiden Prabowo Subianto resmi mengikuti rangkaian KTT BRICS di Rio de Janeiro, Brasil.
Badan Pangan Nasional akan mendukung dengan menyiapkan Kios Pangan sebagai bagian dari ekosistem koperasi tersebut.
Presiden AS Donald Trump kirim surat resmi kepada Presiden RI Prabowo Subianto, mengumumkan tarif impor 32% untuk seluruh produk Indonesia mulai 1 Agustus 2025.
Sesi foto resmi hari terakhir penyelenggaraan KTT ke-17 BRICS hari ini turut dilengkapi kehadiran puluhan delegasi dari negara mitra.
Ekonom Nailul Huda mengungkapkan dampak ekonomi bergabung dengan BRICS, termasuk peluang dan tantangan bagi Indonesia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved