Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Luncurkan Aplikasi JagaSuara2024, Koalisi Ajak Masyarakat Pantau Pemilu 2024

Tri Subarkah
16/1/2024 20:30
Luncurkan Aplikasi JagaSuara2024, Koalisi Ajak Masyarakat Pantau Pemilu 2024
Direktur Eksekutif Netgrit, Hadar Nafis Gumay (kanan) memaparkan pengunaan dan cara kerja dari aplikasi JagaSuara 2024(MI/ Moh Irfan)

KOALISI masyarakat sipil yang memberikan perhatian pada Pemilu 2024 mengajak publik untuk berpartisipasi dalam memantau hasil pemilu dari tempat pemungutan suara (TPS) masing-masing. Upaya itu dilakukan dengan merekam hasil pemungutan suara lewat aplikasi JagaSuara2024 dari ponsel pintar masing-masing.

Inisiator aplikasi tersebut sekaligus Direktur Eksekutif Network for Democracy and Electoral Integrity (Netgrit) Hadar Nafis Gumay, menjelaskan, JagaSuara2024 lahir atas kekhawatiran jalannya penyelenggaraan pemilu saat ini. Menurutnya, suara masyarakat perlu dijaga dari TPS sampai tingkat nasional.

"Hasil pemungutan suara nanti di setiap TPS itu harus kita pastikan tidak ada yang mengubah, memanipulasi, atau mencurangi," ujarnya dalam acara peluncuran gerakan JagaSuara2024 di Jakarta, Selasa (16/1).

Baca juga: Timnas Amin Resmikan Aktivasi Posko TPS Gerakan Rakyat di Cepu

JagaSuara2024, sambung Hadar, merupakan bentuk partisipasi publik sebagai pemilih untuk mengawal suara. Masyarakat diajak untuk memfoto hasil penghitungan suara yang dilakukan petugas kelompok penyelenggara pemungutan suara (KPPS) di TPS dalam formulir C.Hasil.

Lewat teknologi optical character recognition (OCR) atau pengenalan karakter optis, aplikasi JagaSuara2024 dapat membaca hasil penghitungan suara petugas KPPS dalam bentuk tulisan. Kendati demikian, hasil yang terekstraksi dalam aplikasi tersebut perlu dikoreksi jika ditemukan kekeliruan.

Baca juga: Urutan Penghitungan Surat Suara Berpotensi Dicurangi

"Kalau sudah (difoto), dikirimkan ke pusat pengolahan. Jadi ada server dari JagaSuara yang nanti disiapkan," terangnya.

Menurut Hadar, akurasi pembacaan hasil tulisan dalam contoh formulir C.Hasil yang telah dilakukan pihaknya sangat tinggi. Nantinya, foto rekapitulasi suara di TPS yang diunggah lewat aplikasi tersebut akan direkapitulasi sampai tingkat nasional.

Aplikasi JagaSuara2024 sendiri nantinya akan menjadi pembanding dari rekapitulasi suara yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI. Bagi Hadar, pemilu yang digelar di Indonesia tidak sederhana. Ia berharap, masyarakat Indonesia mau terlibat dalam pengawalan penghitungan suara yang dimulai dari TPS masing-masing.

"Sehingga kita semua akan percaya. Dan kita akan punya atau berhasil bersama-sama membentuk legitimasi dari pemilu kita ini," tandas Hadar yang juga sempat menjadi komisioner KPU RI periode 2012-2017.

Selain Netgrit, Koalisi itu juga antara lain terdiri dari Direktur Democracy and Electoral Empowerment Partnership (DEEP), Perludem, Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP), Indonesia Corruption Watch (ICW), Aliansi Jurnalis Independen (AJI), dan Themis Indonesia.

Dalam acara tersebut, Direktur DEEP Neni Nur Hayati mengatakan, berkaca dari pengalaman Pemilu 2019, potensi kecurangan paling awal bermula dari TPS. Dengan kinerja penyelenggara pemilu yang problematik saat ini, Neni mendorong masyarakat untuk terlibat langsung dalam pengawalan penghitungan suara.

Ia mengungkap perwakilan DEEP tersebar di 50 kabupaten/kota di 10 provinsi. Pihaknya bakal memaksimalkan penggunaan aplikasi JagaSuara2024 demi menjaga kemurnian suara masyarakat.

"Kita berharap demokrasi kita lewat proses Pemilu 2024 tidak hanya prosedural saja, tapi bisa semakin lebih baik menuju demokrasi yang substansial," pungkasnya. (Tri/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya