Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PANGLIMA TNI Jenderal Agus Subiyanto didesak memberi sanksi kepada Prajurit aktif TNI Mayor Teddy Indra Wijaya. Teddy hadir di barisan pendukung calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto saat debat.
"Panglima TNI harus segera melakukan investigasi dan memberikan sanksi kepada yang bersangkutan," kata Anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (p) TB Hasanuddin melalui keterangan tertulis, Senin (18/12).
Ia menekankan TNI harus netral. Teddy juga perlu diusut apakah menjadi bagian dari tim pemenangan kubu pasangan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.
Baca juga: Bawaslu Dalami Dugaan Pelanggaran Netralitas Ajudan Prabowo
"Bila ada anggota TNI menjadi tim pemenangan itu jelas melanggar UU TNI dan UU Pemilu," tegas dia.
Hasanuddin juga mendorong agar Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) tidak tinggal diam. Bawaslu didorong segera melakukan tindakan.
Baca juga: ASN Diharapkan Netral Hingga di Balik Bilik
"Bawaslu harus segera ambil tindakan tegur capres/cawapresnya. Kan sudah jelas itu ada pelanggaran," ucap dia.
Sementara itu, Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) TNI Laksda Julius Widjojono mengatakan Teddy tak mewakili TNI saat hadir di barisan pendukung Prabowo saat debat. Teddy disebut hadir dengan kapasitas ajudan Menteri Pertahanan (Menhan).
"Kehadirannya tidak mewakili institusi TNI atau pribadi yang ikut berpolitik, yang bersangkutan hanya memposisikan dirinya sebagai ajudan, tidak lebih," kata dia saat dikonfirmasi.
Teddy disebut hanya melekat di setiap kegiatan Prabowo. Ia bisa salah jika kehadirannya memakai seragam militer.
Kehadiran Teddy menjadi perbincangan netizen. Karena ia duduk di tribun pendukung Prabowo-Gibran Rakabuming Raka.
Ia juga mengenakan seragam khas kubu pasangan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka yakni biru muda. Hal itu terpotret saat debat pertama capres yang digelar di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU), Jakarta Pusat, pada Selasa (12/12). (Z-10)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Benteng ini merupakan saksi bisu perjuangan prajurit Siliwangi dan masyarakat saat menumpas DI/TII di Bandung Utara.
"Mereka menyerang masyarakat yang sebetulnya tidak menyerang mereka, bahkan membelakangi. Itu menurut saya sangat sangat tidak bagus,"
Rombongan meninjau langsung kesiapan Pelabuhan Ciwandan yang akan digunakan untuk pemudik roda dua
Mantan Panglima TNI sekaligus kader PDIP, Andika Perkasa, lebih cocok maju di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah 2024 daripada di Pilgub Jakarta
PEMILIHAN Gubernur (Pilgub) Jawa Tengah diprediksi tidak hanya diwarnai kepopuleran para pasangan calon kepala daerahnya, tetapi juga diwarnai perang strategi untuk merayu para pemilih.
Yang menjadi inisiator dan sekaligus pemberi perintah atas tindakan itu terkena beberapa pasal, termasuk pasal pembunuhan berencana, yakni Kolonel P.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved