Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
PENGAMAT politik Universitas Padjadjaran Ari Ganjar Herdiansyah mengatakan bahwa efektivitas kampanye tidak hanya ditentukan melalui kunjungan pasangan capres-cawapres saja.
"Efektivitasnya tidak bisa ditentukan pada saat pasangan calon (paslon) itu berkunjung, tetapi oleh banyak hal; antara lain basis partai pendukung, jaringan relawan, popularitas paslon di daerah, dan kinerja tim sukses," kata Ari seperti dilansir dari Antara, Rabu (6/12).
Selain itu, lanjut Ari, isu-isu berskala nasional juga dapat memengaruhi efektivitas kampanye yang dilakukan oleh masing-masing capres-cawapres.
"Isu-isu nasional juga dapat berdampak, seperti blunder Ade Armando, yang bisa mengurangi suara Prabowo-Gibran dan menguatkan suara Ganjar-Mahfud atau Anies-Muhaimin," katanya.
Baca juga:
> Tengok Rekam Jejak, Ganjar-Mahfud Dinilai Mampu Kembalikan Muruah Hukum
> Anies Janjikan Penambahan Kuota dan Biaya Haji Terjangkau
Di sisi lain, Ari meyakini bahwa setiap paslon telah memperkirakan strategi agar kampanye yang dilakukan di tiap daerah dapat berjalan efektif.
"Pada intinya, semua paslon telah berhitung daerah-daerah yang mereka kunjungi dengan potensi suara. Apakah mempertahankan dan memperkuat basis paslon sendiri atau merebut basis suara paslon lain," ujarnya. (Z-6)
Politikus Partai Kebangkitan Bangsa ini terpilih untuk memimpin tiga mesin relawan Aamin, yaitu Baleamin, Pro Amin dan Maktab.
Keputusan MK yang membuat Gibran bisa maju sebagai cawapres telah menodai semangat dan cita-cita reformasi 1998
Kabupaten Cianjur merupakan daerah kedua di Jawa Barat setelah Bekasi yang sudah membentuk Kami Gibran.
Tidak ada komitmen dari para calon presiden untuk membatalkan Undang Undang Cipta Kerja.
Bawaslu memperluas pemeriksaan terhadap 14 anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kabupaten Garut karena dugaan tidak netral dalam pemilu 2024.
Acara itu juga merupakan ajang silaturahmi, kajian dan konsolidasi, yang bakal dihadiri sekitar 200 ulama dan tokoh masyarakat Jawa Barat.
PDIP berpandangan koalisi politik yang lebih cair di Pilkada ketimbang Pilpres adalah hal yang wajar.
NasDem konsisten dalam konteks mendukung figur Anies maju dalam konteks nasional pilpres, maupun pilkada.
KOALISI Indonesia Maju (KIM) sejak awal telah berkomitmen untuk tetap bersatu dalam pilpres dan pilkada. Komitmen ini semakin kuat saat pilpres usai dan berhasil menjadikan Prabowo Subianto
SEJUMLAH pakar dan aliansi masyarakat sipil menilai praktik cawe-cawe Presiden ketujuh RI, Joko Widodo atau Jokowi kembali terjadi di Pilkada 2024.
Ketua Para Syndicate Ari Nurcahyo mencatat terdapat beberapa episentrum Pilkada 2024 yang jadi peratrungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo (Jokowi), dan Megawati Soekarnoputri.
Partai politik di daerah tidak selalu searah dengan koalisi partai di tingkat pusat seperti saat pilpres.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved