Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kontras: Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi Mewarisi Setumpuk Masalah untuk DItuntaskan

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
06/11/2023 14:47
Kontras: Calon Panglima TNI Pilihan Jokowi Mewarisi Setumpuk Masalah untuk DItuntaskan
Panglima TNI Laksamana TNI Yudo Margono (tengah) bersama Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto (kiri).(Antara)

KETUA DPR-RI Puan Maharani menyatakan telah menerima Surat Presiden tentang penunjukkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI untuk menggantikan Yudo Margono. Menurut Presiden Joko Widodo, Agus Subiyanto ditunjuk sebagai calon Panglima TNI karena memiliki pengalaman teritorial, administratif hingga pengalaman akademis.

Menanggapi keputusan itu, Komisioner Kontras, Dimas Bagus Arya menerangkan penunjukkan tersebut menjadi sorotan. Karena dicalonkannya Agus Subiyanto sebagai Panglima TNI berlangsung hanya berselang kurang dari sepekan pasca Agus dilantik sebagai KSAD.

“Sebuah proses yang sangat kilat bagi seorang calon Panglima TNI. Terlepas dari segala diskursus dan kontroversi dibalik penunjukkan Jenderal Agus sebagai calon Panglima TNI, Jenderal Agus sesungguhnya mewarisi setumpuk masalah institusional yang akan menjadi “PR“ selama ia menjabat sebagai Panglima TNI nanti,” tegasnya, Senin (6/11/2023).

Baca juga: Jangan Ada Politisasi Penunjukkan Panglima TNI

Tiga Masalah Terkait TNI Menurut Kontras

Setidaknya, kata Dimas, ada tiga hal yang perlu menjadi perhatian calon Panglima TNI ketika ia terpilih nantinya.

Yang pertama terkait situasi kekerasan yang masih “menghantui” institusi TNI. Berdasarkan temuan Kontras sejak Januari-Oktober 2023 setidaknya terjadi 59 peristiwa kekerasan terhadap warga sipil yang melibatkan prajurit TNI. Hal tersebut menunjukkan bahwa masih terdapat prajurit TNI di lapangan yang menunjukkan sikap arogansi kepada masyarakat.

Kemudian yang kedua berkaitan dengan keberadaan Peradilan Militer. Peradilan Militer yang selama ini sering memberikan vonis ringan kepada prajurit yang menjadi pelaku tindak pidana membuat Peradilan Militer seakan mempertahankan kultur impunitas.

Baca juga: Deretan Nama Calon Pengganti KSAD Bidikan Komisi I 

“Maka agenda revisi terhadap Peradilan Militer pun harus menjadi perhatian bagi calon Panglima TNI, ia harus sepenuhnya mendukung agenda revisi Peradilan Militer dengan bekerja bersama stakeholder terkait demi mewujudkan amanat dan cita-cita reformasi,” tuturnya.

Ketiga, calon Panglima TNI harus menghentikan wacana Revisi UU TNI yang sempat mengemuka dan secara penuh mendukung implementasi UU TNI. Lebih jauh, Panglima pun harus bersikap tegas segala upaya untuk menyeret TNI ke ranah sipil seperti halnya penempatan di jabatan ASN, Pj Kepala Daerah dan terlibat berlebihan dalam agenda pembangunan.

Selain ketiga masalah institusional tersebut, calon Panglima TNI juga akan memimpin institusi TNI menghadapi Pemilu dan Pilkada serentak 2024.

Dimas pun mendesak netralitas TNI pada masa Pemilu dan Pilkada serentak demi menjaga profesionalitas TNI.

“Walaupun sekarang cukup banyak purnawirawan perwira tinggi yang menjadi pendukung dan tim sukses partai politik dan pasangan calon tertentu, Calon Panglima TNI harus berkomitmen untuk menjamin netralitas TNI,” pungkasnya.

(Z-9)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri Rosmalia
Berita Lainnya