Headline

Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.

Fokus

Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.

Pernyataan Jokowi Disebut tidak Lazim dan Inkosisten

Media Indonesia
31/1/2024 18:55
Pernyataan Jokowi Disebut tidak Lazim dan Inkosisten
Ilustrasi(MI/ Deno)

PAKAR hukum Suparman Marzuki menanggapi pernyataan Presiden Joko Widodo yang menyebut dirinya boleh berkampanye dan berpihak dalam Pemilu 2024. Suparman menegaskan,  pernyataan Presiden tersebut sangat naif.

"Jokowi itu bukan hanya kepala pemerintahan, tapi juga kepala negara. Itu yang dia lupa," tegas Suparman.

Mantan Ketua Komisi Yudisial itu pun tak menduga, seorang Presiden dari 270 juta penduduk di sebuah negara yang akan melakukan suksesi kepemimpinan, mengeluarkan pernyataan yang tidak lazim.

Ketidaklaziman itu, sambung Suparman, bila dilihat dari perpektif etika berbangsa, etika bernegara dan bermasyarakat.

"Pernyataan ini juga memperlihatkan bahwa Presiden Jokowi tidak konsisten dengan pernyataannya sendiri," tegas Suparman.

Suparman mengungkapkan, masih segar dalam ingatan publik, ketika beberapa waktu lalu Presiden Jokowi mengingatkan para kepala desa dan kepala daerah untuk menjaga netralitas.  Namun, ucapan Presiden itu dilanggar oleh dirinya sendiri.

"Dan sekarang saya lihat, orang-orang di sekitar Presiden itu sekarang seperti menjadi 'pemadam kebakaran' atau branwir. Mereka memadamkan 'kebakaran' akibat ucapan Gibran,  memadamkan 'kebakaran' akibat ucapan Presiden soal boleh kampanye, sampai-sampai Yusril (Yusril Ihza Mahendra) pun diturunkan menjadi branwir juga," pungkasnya. (P-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya