Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
LEMBAGA riset internasional Ipsos Public Affairs menggelar survey tatap muka untuk memotret perkembangan dan dinamika elektoral jelang pendaftaran bakal calon presiden dan bakal calon wakil presiden.
Baca juga: Gibran Bisa Maju, Ini Pertimbangan MK Kabulkan Sebagian Gugatan Batas Usia Minimal Capres-Cawapres
Survei digelar 1-10 Oktober di 34 Provinsi dengan responden sebanyak 2039 dengan margin of error sebesar lebih kurang 2,19 persen. Dalam menggelar survey tatap muka ini, Ipsos menggunakan aplikasi Ipsos Ifield yang merupakan standar internasional.
Baca juga: Projo Ganjar: Budi Arie Manipulatif dan Bohongi Rakyat
“Hasil survey ini tentu menarik dan penting mengingat tinggal hitungan hari lagi waktu pendaftaran bacapres dan bacawapres ke KPU, apalagi kita tau dua bacapres Ganjar dan Prabowo hingga kini belum menentukan siapa yang akan dijadikan cawapres,” ujar analis politik dan peneliti senior Ipsos Public Affairs Arif Nurul Imam lewat keterangan yang diterima, Senin (16/10).
Dikatakan Arif, bacapres Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto, hingga kini masih saling berkejaran dalam mencari simpati dan dukungan masyarakat. Hal ini karena interval atau jarak elektabilitas kedua tokoh tersebut terpaut sangat tipis dalam ambang margin of error.
“Prabowo Subianto memperoleh elektabilitas sebesar 30,13 persen, sementara mantan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo elektabilitasnya sebesar 29,77 persen, sedangkan Anies Baswedan sebanyak 20 persen, dan yang masih belum menentukan pilihan sebanyak 20,10 persen,” kata Arif.
Menariknya, lanjut Arif, di tengah isu santer mengenai Gibran Rakabuming akan dipasangkan dengan Prabowo Subianto jika MK mengabulkan batas usia pencalonan ternyata tak memiliki daya
ungkit elektoral yang signifikan dibanding tokoh potensial lain di jajaran bakal calon wakil presiden untuk Prabowo, seperti Erick Thohir, Ridwan Kamil dan Mahfud MD.
“Ini karena dalam simulasi kami, Mas Gibran jika kita simulasikan dengan Pak Prabowo hanya berada di urutan kelima, dibawah bakal calon wakil presiden lainnya,” ujarnya.
Sementara itu, untuk bacawapres Ganjar Pranowo, nama Mahfud MD dan Sandiaga S. Uno tidak terpaut jauh, sehingga masih dapat dipertimbangkan plus minus modal sosial dan sumberdaya lainnya yang diharap mampu menambah suara secara signifikan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa yang sempat menjadi rebutan di dua poros politik ternyata tak memiliki efek elektoral yang signifikan.
“Dari simulasi kami Bu Khofifah berada diperingkat delapan dibawah tokoh lain, namun masih berpotensi saat kami tempatkan dalam simulasi 2 pasangan berhadapan dengan Ganjar Pranowo dan Sandiaga S. Uno,” tuturnya. (H-3)
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved