Headline
Koruptor mestinya dihukum seberat-beratnya.
Transisi lingkungan, transisi perilaku, dan transisi teknologi memudahkan orang berperilaku yang berisiko.
MAHKAMAH Konstitusi (MK) dinilai bakal menciptakan kekacauan hukum jika mengabulkan gugatan batas usia calon presiden (capres) dan calon wakil presiden (cawapres). Keputusan MK dianggap berkaitan dengan konflik kepentingan terhadap Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Pada akhirnya MK menjadi Mahkamah Keluarga," ujar aktivis 98, Firman Tendry, dalam diskusi bertajuk Darurat: MK, Hukum, dan Demokrasi Penghianatan Terhadap Cita-cita Reformasi, di kawasan Matraman, Jakarta Timur, Kamis (12/10).
Firman menyoroti posisi Ketua MK Anwar Usman yang merupakan adik ipar dari Presiden Joko Widodo. Sedangkan gugatan batas usia ini diduga untuk meloloskan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres.
Baca juga: Tak Diatur UUD 1945, Pengubahan Syarat Usia Capres-Cawapres bukan Kewenangan MK
"Keponakannya ikut pilpres ubah dong undang-undangnya, jadi kesan itu muncul," jelasnya.
Ia mengumpamakan persoalan ini dengan aturan dosis obat. Ia menekankan sudah ada aturan untuk mengatur dosis obat berdasarkan jenis usia.
Baca juga: KPU Tegaskan Syarat Minimal Usia Capres-Cawapres 40 Tahun
Untuk itu, aturan paling rendah 40 tahun menjadi capres dan cawapres sudah disesuaikan dengan kondisi calon pemimpin Indonesia. Ia justru khawatir apabila usia yang lebih muda menjadi pemimpin.
"Sama aja memberikan Gibran obat yang kelewat (dosis), Kalau nanti Gibran pingsan jangan salahkan dia," jelasnya.
Ia menyarankan apabila kebijakan batas usia capres cawapres dikabulkan lebih baik diperuntukan untuk Pilpres 2029. Sehingga tidak menciptakan kegaduhan di tengah masyarakat.
"Kalau pada akhirnya Gibran masuk cawapres. Maka siapa pun yang dipasangkan dengan Gibran jangan kita pilih," pungkasnya. (MGN/Z-7)
Menurut MK, mengubah syarat usia terlalu sering dapat menimbulkan ketidakpastian hukum maupun ketidakadilan karena mudahnya terjadi pergeseran parameter kapabilitas atau kompetensi.
Mahkamah Konstitusi (MK) menyatakan tidak menemukan bukti adanya intervensi Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait perubahan syarat usia capres dan cawapres.
Kali ini, pengugat syarat minmal usia capres-cawapres di UU Pemilu adalah seorang jaksa sekaligus pengamat hukum tata negara UGM.
PARTAI NasDem menyayangkan putusan Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi (MKMK) tak sampai memberhentikan Anwar Usman dari hakim Mahkamah Konstitusi (MK).
EKS Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Anwar Usman menyebut ada upaya politisasi dan pembunuhan karakter terhadapnya.
Setelah menikahi adik Presiden Joko Widodo pada 2022 lalu, sejumlah pihak ramai meminta Anwar Usman mundur dari jabatannya demi menghindari konflik kepentingan.
SINYAL Presiden ke-7 Joko Widodo (Jokowi) bergabung ke Partai Solidaritas Indonesia (PSI) kian gencar.
PENGAMAT Institute for Security and Strategic Studies (ISESS), Khairul Fahmi menyoroti momen akrab Presiden Prabowo Subianto dengan Perdana Menteri India Narendra Modi.
TIM Hukum DPP PDI Perjuangan (PDIP) menyatakan telah mendapat informasi bahwa Sekretaris Jenderal (Sekjen) Hasto Kristiyanto sudah ditarget agar masuk penjara
Hendri Satrio berpendapat, sudah saatnya semua misteri yang menyelimuti demokrasi bangsa ini dibuka agar tidak ada lagi penyanderaan dalam politik.
KETUA DPP PDIP Ronny Talapessy mengatakan penetapan Hasto Kristiyanto sebagai tersangka dalam kasus suap Harun Masiku kental muatan politis.
ANGGOTA Badan Legislasi (Baleg) DPR RI Muhammad Kholid menyoroti RUU perampasan aset yang saat ini belum dibahas kembali oleh DPR RI. Perlu masuk menjadi hal prioritas
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved