Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
SIKAP calon presiden (capres) PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo yang menghapus fotonya bersama penggagas Network for Ganjar Maruarar Sirait memicu banyak pertanyaan publik. Hal ini dianggap sebagai bukti nyata terjadinya konflik internal di dalam tubuh PDIP.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Opinion (IPO), Dedi Kurnia Syah mengatakan sikap yang dilakukan Ganjar justru mengindikasikan adanya dua kubu di internal partai berlambang Banteng Merah tersebut. Langkah yang dilakukan Ganjar mengindikasikan adanya dua kubu di dalam PDIP yakni kubu Presiden Joko Widodo dan kubu Ketum Megawati Soekarnoputri.
"Ini menandai adanya dua kubu di PDIP, pro Jokowi dan Megawati," kata Dedi saat dihubungi, Senin (9/10).
Baca juga: Terima Cinta Mega Jadi Caleg, Ini Pembelaan PAN
Dedi menilai, Maruarar yang merupakan politisi senior PDIP mendapat perlakuan yang sama dengan mantan sejawatnya di partai, yakni Budiman Sudjatmiko. Menurut Dedi, Maruarar secara tertulis masih anggota partai, namun kehadirannya sama sekali tidak dianggap oleh sejumlah kader partai, terutama kubu Megawati.
"Memang Maruarar saat ini setara dengan Budiman di PDIP, ada tapi terkesan ditiadakan," ucap Dedi.
Baca juga: Sambangi Ponpes Darussalam, Ganjar: Pentingnya Pendidikan Vokasi Bagi Santri
Dedi melanjutkan, sikap Ganjar tersebut secara tidak langsung memperkuat narasi Maruarar bukanlah orang yang satu gerbong dengannya. Sehingga, penghapusan postingan yang dilakukan Ganjar mengisyaratkan penyingkiran Maruarar dari partai secara perlahan.
"Maruarar termasuk yang dianggap "bukan" orang Megawati," paparnya.
Isu tersebut semakin memperkuat adanya perseteruan antara kubu Jokowi dengan kubu Megawati. Sehingga, ketegangan di internal PDIP memang secara konkret terlihat oleh publik.
Mengingat Maruarar adalah sosok yang sangat dekat dengan Jokowi. Bahkan Maruarar pernah mendapatkan tawaran dari orang nomor satu di Indonesia tersebut untuk menjadi Menpora.
"Bisa saja tafsirnya ada seteru antara blok Megawati dan Jokowi," pungkasnya.
Sebelumnya, Ganjar memposting foto bersama Maruarar yang tengah berpelukan dalam acara 'Cirebon Guyup' pada Minggu (8/10) kemarin. Namun selang beberapa jam foto tersebut dihapus, foto yang semula berpelukan antara Ganjar dan Maruarar berubah menjadi foto dirinya sendiri dengan background ribuan relawan.
Dihapusnya foto Maruarar membuat pertanyaan publik terkait independensi seorang Ganjar sebagai capres. Kedaulatan Ganjar sebagai capres dipertanyakan karena diduga ada sekelompok oknum yang menyetirnya untuk menghapus postingan tersebut. (Z-7)
Bawaslu akan mengklarifikasi laporan DPD PDI Perjuangan Jawa Barat soal dugaan pelanggaran kampanye yang dilakukan mantan Gubernur Jabar Ridwan Kamil.
Semua daerah didorong untuk berkoalisi dengan parpol lain karena membangun daerah harus dilakukan bersama-sama
Obor Api Perjuangan diserahkan oleh Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Tengah H Sumanto kepada Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jawa Barat Ketut Sustiawan.
PDI Perjuangan merekomendasikan Ono Surono sebagai Bakal Calon Gubernur Jawa Barat yang akan bertarung di Pilkada 2024.
Sikap itu merupakan penolakan atas praktik kolonialisme oleh Israel
Muhadjir Effendy mengatakan Federasi Sepak Bola Dunia (FIFA) memahami kondisi Indonesia terkait polemik keikutsertaan Israel di Piala Dunia U-20.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved