Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEINGINAN mayoritas masyarakat untuk memiliki pemimpin dari dunia militer menjadi penguat bagi potensi Andika Perkasa bisa menemani Ganjar Pranowo bersaing pada Pilpres 2024 mendatang. Andika Perkasa diakui sebagai mantan Panglima TNI dengan sejumlah inovasi yang tidak biasa.
Ide-ide Andika Perkasa selama berperan sebagai Kasad TNI AD dan Panglima TNI telah memberikan perubahan besar bagi dunia militer nasional ataupun masyarakat Indonesia. Masyarakat menyebut kalau Andika Perkasa membawa ide yang out-of-the-box.
Pemikiran Andika Perkasa bisa menjadi bekal yang kuat bagi kemajuan bangsa dan negara. Ide cemerlang dan anti-mainstream dari Andika Perkasa dapat dituangkan dengan kematangan program yang konkret ketika menjadi Wakil Presiden Indonesia kelak.
Baca juga: HUT ke-78 TNI: Sejarah dan Tugas- tugas Pokok Tentara Nasional Indonesia
“Menurut kita, itu mungkin ide-ide dia (Andika Perkasa) yang out-of-the-box yang memang harus dituangkan kalo memang ganjar bener melamar dia.” ujar Ihsan, masyarakat yang mengikuti perkembangan politik Indonesia.
Selain itu, ia juga menyebut bahwa Andika Perkasa memiliki konsep pertahanan yang mampu mendorong kemajuan Indonesia di masa depan. Dan untuk yang terdekat, kehadiran Andika Perkasa diyakini Ihsan dapat meningkatkan elektabilitas Ganjar Pranowo.
Baca juga: Apresiasi dari Jokowi Buat Hadi Tjahjanto Diperhitungkan Jadi Cawapres
“Ide-ide militer, ide keamanan, dan konsep ketahanan yang out of the box perlu dikeluarin buat naikin elektabilitas Ganjar,” tutupnya. (Z-7)
Ibas-Puspa unggul telak sebesar 45,1% di atas margin of Error dengan petahana Budiman-Akbar yang hanya sebesar 38,3%, dan Pasangan penantang lainnya Isrullah-Usman sebesar 9,1%.
Elektabilitas pasangan Ahmad Luthfi-Taj Yasin Maimoen mengungguli Andika Perkasa-Hendrar Prihadi.
Pasangan calon nomor urut 2, Akhmad Gunadi Nadalsyah-Sastra Jaya dengan elektabilitas 58,0% masih mengungguli pasangan nomor urut 1, Gogo Purman Jaya-Hendro Nakalelo dengan 32,8%.
Elektabilitas pasangan calon (paslon) nomor urut 2, AlHaris-Abdullah Sani dengan 57,2%, masih unggul jauh dibandingkan pasangan nomor urut 1, Romi Hariyanto-Sudirman, yang hanya 26,7%.
Elektabilitas calon bupati (cabup) Bandung nomor urut 1, Sahrul Gunawan masih unggul dibandingkan rivalnya cabup Bandung nomor urut 2, Dadang Supriatna.
Jokowi merupakan tokoh yang berpengaruh di Indonesia. Ia berharap, pendukung Jokowi pun ikit turut serta mendukung Rido.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved