Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Dinilai tidak Historis

Theofilus Ifan Sucipto 
01/10/2023 11:10
Pemindahan Ibu Kota ke Kalimantan Dinilai tidak Historis
Pemindahan ibu kota dari Jakarta ke Kalimantan Timur dinilai bergeser dari sejarah.(Antara)

MANTAN Menteri Koordinator Maritim Rizal Ramli mengkritik pemindahan Ibu Kota Indonesia ke Kalimantan Timur. Proyek Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara itu dinilai bergeser dari sejarah yang melekat selama ini.

"Upaya memindahkan ke ibu kota baru ini sangat tidak historis," kata Rizal dalam diskusi virtual Crosscheck Metrotvnews.com bertajuk "Ternyata IKN Gak Dikenal Rakyat?" Minggu (1/10).

Rizal mengatakan masyarakat sudah mengenal Jakarta sebagai Ibu Kota Indonesia. Banyak hal terjadi di sana mulai dari perjuangan melawan Belanda di Batavia hingga momen proklamasi kemerdekaan. "Buat seluruh orang Indonesia yang disebut ibu kota ya Jakarta," papar dia.

Baca juga: Pembangunan IKN Diklaim Dongkrak Ekonomi Kaltim

Rizal menyinggung peristiwa saat Presiden Joko Widodo (Jokowi) menghadiri Jambore Nasional Parmusi di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango (TNGGP) Cianjur, Jawa Barat pada Selasa, 26 September 2023. Saat itu, Jokowi memanggil salah satu peserta jambore ke atas panggung dan menanyakan soal IKN.

Siti, peserta jambore yang dipanggil ke atas panggung, tampak kebingungan dan tidak bisa menjawab. Lantas, Siti mencoba menjawab namun salah. "Itu bukan hanya kurang informasi (soal IKN, tapi) karena mereka yakin sejarah Indonesia memang dimulai di Jakarta," ujar Rizal.

Baca juga: Kementerian PUPR Promosikan Infrastruktur IKN Nusantara pada Dunia Pelayaran

Selain itu, Rizal menyoroti pemindahan ibu kota yang jauh dari Jakarta ke Kalimantan Timur. Dia berkaca dari pengalaman negara lain saat memindahkan ibu kota.

"Banyak yang pindah ibu kota dan berhasil syaratnya maksimum dua jam dari ibu kota lama. Itu terjadi di New Delhi, satu jam dari Old Delhi," papar dia.

Contoh lainnya, yakni Malaysia saat memindahkan ibu kota dari Kuala Lumpur ke Putra Jaya. Jarak antarkedua wilayah hanya satu jam.

"Tapi begitu ibu kota terlalu jauh seperti di Brasilia City, terbang empat sampai lima jam (dari ibu kota lama), gagal," tutur Rizal. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya