Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PARTAI Demokrat masih terbuka kemungkinan bergabung kembali di Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Walau kemungkinan itu kecil.
Partai besutan Susilo Bambang Yudoyono tersebut tidak memiliki banyak pilihan, selain menyelamatkan partainya dengan cara bergabung atau mendukung capres yang ada.
Demikian analisi Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Firman Noor saat dihubungi Media Indonesia, Jumat (15/9).
Baca juga : Peta Koalisi Pemilu 2024 belum Bisa Diprediksi
Ia mengatakan demokrat memiliki banyak alasan untuk mendukung juga alasan tidak mendukung capres yang ada namun itu merupakan masa lalu.
"Yang jelas saat ini demokrat memikirkan masa depan partai karena tanpa mendukung seseorang maka lebih berat perjuangannya jadi mau tidak mau harus mendukung," ujarnya.
Baca juga : Gerindra: Kalau Jodoh, Demokrat Gabung Dukung Prabowo
Menurutnya demokrat memiliki tingkat elektabilitas yang terus turun. Kondisi ini praktis membuat partai lambang mercy tersebut gelisah. Selain itu dia pun meragukan jika bukan Agus Harimurti Yudoyono maka tidak ada yang memperjuangkan partainya dalam menyelamatkan elektoral dengan perubahan.
"Bisa saja kembali balik ke KPP masih ada peluang walau kecil. Di luar koalisi perubahan (KPP) tidak ada yang bisa menampung. Jadi susah. Lebih pas ke Anies. Tapi ini perlu ada pendekatan tingkat tinggi dan perlu sikap kelegawaan dan kenegaraan yang juga tidak main-main"
Dia mengingatkan jika seandainya demokrat merapat ke dua koalisi selain KPP maka hal itu ada berdampak buruk. Sebab sejarah akan mencatat partai tersebut telah berkhianat dari komitmennya melakukan perubahan.
"Dengan PDIP juga timpang sekali suaranya maka hanya akan menjadi partai yang cuma disuruh-suruh saja. Kalau ke Prabowo jelas sekali arahnya keberlanjutan," tegasnya.
Sementara itu dalam cicitannya Ketum Demokrat Agus Harimurti Yudoyono menuliskan tentang konsistensi partainya mengusung perubahan.
"Lima bulan lagi menuju pemilihan umum 2024. Insyaallah Partai Demokrat konsisten memperjuangkan agenda-agenda perubahan dan perbaikan untuk Indonesia yang lebih baik lagi ke depannya. Panjang umur perjuangan. Demokrat siap"
Menanggapi cicitan itu Koordinator Juru Bicara Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra menegaskan sikap partainya sejak awal tetap mengusung perubahan. Dia pun membantah cicitan itu merupakan sinyal merapatnya lagi partai demokrat ke KPP.
"No, no, no. Tidak ada cinta lama bersemi kembali (CLBK).Cukup sudah dighosting hampir setahun," tukasnya. (Z-4)
SBY mengatakan dalam perang dan operasi militer ada aturannya, batas-batasnya. Mana yang boleh, mana yang tidak boleh
Selain menampilkan cerita masa muda SBY di Pacitan dan pengabdiannya sebagai abdi negara, museum ini juga memiliki Galeri Seni Ani Yudhoyono yang memajang koleksi seni SBY dan Ani.
Lukisan 'Kabut Pagi di Dusun Sunyi' karya SBY laku terjual Rp510 juta.
Presiden Ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengumumkan bahwa dirinya telah menerima amanah sebagai Penasihat Khusus Aliansi Sedunia Untuk Membasmi Malaria.
Penghargaan tahunan ini mengangkat tujuh kategori inovasi, di antaranya inovasi produk dan jasa, rantai pasok, pemasaran, serta perilaku sosial.
Pada Proliga musim 2024, LavAni berhasil masuk final namun harus puas menempati posisi dua.
PKS memberikan surat keputusan rekomendasi dukungan untuk pasangan Anwar Hafid dan Reny A Lamadjido maju dalam pemilihan gubernur dan wakil gubernur Sulawesi Tengah 2024, Kamis (4/7) malam.
PARTAI Demokrat resmi mengusung M Nasir-M Wardan sebagai calon gubernur (cagub) dan calon gubernur (cawagub) Pilkada Riau 2024.
PARTAI Demokrat resmi mengusung Anwar Hafid dan Renny Amiwati Lamajido sebagai calon gubernur (cagub) dan calon wakil gubernur (cawagub) Sulawesi Tengah 2024.
Ketua Umum DPP Demokrat AHY menilai keduanya juga punya rekam jejak di pemerintahan, masing-masing Bobby Nasution sebagai Wali Kota Medan dan Surya sebagai Bupati Asahan.
PARTAI Demokrat resmi mengusung Dedi Mulyadi-Erwan Setiawan dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Jawa Barat 2024.
Anggota Fraksi Partai Demokrat-PAN, Achmad Nawawi, mendorong agar pemilihan wakil gubernur DKI Jakarta segera dilangsungkan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved