Headline
Kemenu RI menaikkan status di KBRI Teheran menjadi siaga 1.
PARTAI NasDem dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) sudah melakukan rapat bersama terkait konsolidasi tim pemenangan bakal capres dan cawapres, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar alias Cak Imin, tetapi belum menghasilkan keputusan konkret. Karena kedua partai politik (parpol) tersebut tengah menanti Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Tentunya karena ini adalah pertemuan pertama maka hari ini belum bisa diputuskan belum bisa disimpulkan karena Pertama kami masih menunggu PKS untuk kita rumuskan bersama sama," kata Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Rabu (6/9).
PKS belum memutuskan bergabung ke barisan Anies-Cak Imin karena menunggu keputusan rapat Majelis Syuro. Sementara, PKS juga tegas mendukung Anies sebagai capres.
Baca juga : Cak Imin Tegaskan Tak Dompleng NU
Ali menambahkan belum adanya keputusan konkret karena dipengaruhi beberapa hal yang harus dikonsultasikan kembali ke tiap partai. Hal ini menyangkut teknis dalam perumusan tim pemenangan.
Baca juga : PKS Tak Hadir di Rapat Perdana Bareng PKB, NasDem Tak Mau Berburuk Sangka
"Sehingga pembentukan tim pemenangan nasional itu nanti akan kita kukuhkan setelah parpol koalisi sudah dinyatakan lengkap dan melaksanakan konsultasi kepada capres," ujar Ali.
Wakil Ketua Umum PKB Jazilul Fawaid mengatakan rapat tersebut berlangsung hangat. Berbagai hal dibicarakan.
"Konsolidasi pemenangan berlangsung hangat semangat dan penuh gairah untuk segera bekerja. Kita adem pasti di NasDem," ujar Jazilul.
Lalu, nomenklatur dari tim pemenangan ini sudah disusun. Selain itu, rapat ini juga menyepakati pengurus NasDem dan PKB diinstruksikan untuk menyukseskan Anies-Cak Imin di Pilpres 2024.
"DPP NasDem dan PKB akan menginstruksikan kepada semua jajarannya dari pusat sampai daerah cabang sampai ranting melakukan komunikasi dan konsolidasi," ujarnya. (MGN/Z-8)
KETUA Fraksi PKB MPR RI Neng Eem Marhamah Zulfa Hiz mendesak Presiden Prabowo Subianto segera memberi solusi atas sengketa empat pulau antara Aceh dan Sumatera Utara (Sumut).
Tragedi Mei 1998 merupakan peristiwa berdarah yang tidak hanya menewaskan banyak warga sipil, tetapi juga menyisakan luka mendalam bagi perempuan-perempuan.
Total pemerasan dalam kasus ini menyentuh Rp53 miliar. Namun, kata Budi, angka itu baru terdeteksi dari 2019. KPK menduga permainan kotor itu terjadi dari 2012.
Dukungan terbuka Indonesia akan memperkuat posisi Palestina di mata internasional.
Semakin siang jumlah pelayat dari mukai kalangan santri, ulama, pejabat hingga warga umum terus berjubel di kediaman anggota DPR tiga periode itu.
WAKIL Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid merespon soal pernyataan dua menteri Prabowo Subianto yang menyebut Presiden ke-7 Joko Widodo sebagai bos.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved