Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Survei CPCS: Simulasi Head to Head Prabowo Unggul Jauh Kalahkan Ganjar

Media Indonesia
04/9/2023 07:10
Survei CPCS: Simulasi Head to Head Prabowo Unggul Jauh Kalahkan Ganjar
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo dan Menhan Prabowo Subianto(BPMI Setpres)

PERSAINGAN dalam bursa calon presiden memperlihatkan keunggulan Prabowo Subianto atas Ganjar Pranowo dalam simulasi head-to-head. Temuan survei Center for Political Communication Studies (CPCS) menunjukkan elektabilitas Prabowo mencapai 51,8%. Elektabilitas Ganjar terpaut jauh di bawahnya sebesar 34,5%. Sisanya sebanyak 13,7 persen menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Baca juga: Deklarasi Anies-Cak Imin Picu Koalisi Lain Umumkan Bapaslon

“Prabowo unggul jauh dalam simulasi head-to-head mengalahkan Ganjar,” ungkap peneliti senior CPCS Hatta Binhudi lewat keterangan yang diterima, Senin (4/9).

Dalam simulasi banyak nama, elektabilitas Prabowo dan Ganjar hanya terpaut kisaran 2% saja. Menurut Hatta, jauhnya jarak elektabilitas dalam skenario head-to-head antara Prabowo dan Ganjar menunjukkan keunggulan Menteri Pertahanan  itu dalam menyerap basis pendukung capres lainnya, terutama Anies Baswedan.

Baca juga: Duet Anies-Imin Hilangkan Politik Cebong Kampret

“Dalam skenario hanya ada dua pasangan capres atau Anies tersisih pada putaran kedua, basis pemilih Anies condong mengalihkan suaranya kepada Prabowo,” tandas Hatta.

Menurutnya, lebih mudah terjadi migrasi pendukung Anies ke kubu Prabowo ketimbang beralih mendukung Ganjar.“Jika melihat sebaran wilayah dan karakteristik pemilih, basis Prabowo dan Anies hampir mirip dan cenderung beririsan,” jelas Hatta.

Sebagai catatan, Prabowo menjadi rival Jokowi dalam dua kali pemilu, sedangkan Anies didukung Prabowo saat maju dalam Pilkada DKI Jakarta 2017.

Dengan pengalaman sebagai sesama pihak “oposisi” terhadap pemerintahan Jokowi, baik Prabowo maupun Anies berbagi ceruk pendukung yang relatif sama juga. Sebaliknya, jarak ideologis yang terlalu jauh antara Anies dan Ganjar menyulitkan terjadinya migrasi pemilih.

Di sisi lain, Prabowo telah meninggalkan sikap oposisi dengan bergabung dalam pemerintahan Jokowi periode kedua. “Meskipun berada dalam pemerintahan, pengaruh Prabowo masih cukup kuat di kalangan yang tidak puas terhadap kinerja pemerintah,” terang Hatta.

Sebelumnya sempat muncul wacana untuk menggabungkan Ganjar dan Anies menjadi pasangan capres-cawapres. Skenario Ganjar-Anies bisa mengimbangi Prabowo yang tren elektabilitasnya terus mengalami kenaikan. “Dengan telah dideklarasikannya Anies-Cak Imin, bukan tidak mungkin kesepakatan terjadi pada putaran kedua di mana Anies bakal mendukung Ganjar,” pungkas Hatta.

Survei CPCS dilakukan pada 21-27 Agustus 2023, dengan jumlah responden 1200 orang mewakili 34 provinsi yang diwawancarai secara tatap muka. Metode survei adalah multistage random sampling, dengan margin of error ±2,9% dan pada tingkat kepercayaan 95% (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya