Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Sandiaga Uno memastikan PPP telah komitmen bersama PDIP untuk berkoalisi dalam pemenangan di Pilpres 2024.
"Sekarang ini kita sudah komit, ibarat-nya sudah tunangan dan sudah menuju pelaminan tinggal menunggu restu orangtua," kata Sandiaga di Tangerang, Banten, Minggu (3/9).
Menurutnya, PPP telah istikamah berkoalisi dengan PDIP. Sehingga, pihaknya akan all out bekerja sama dengan partai berlambang banteng moncong putih tersebut.
Dalam waktu dekat ini, pimpinan PPP bersama PDIP akan segera melakukan pertemuan memperluas jangkauan gagasan koalisi dari kedua partai. "Saya dapat informasi minggu depan akan ada pertemuan, jadi teman-teman ini ada perkembangan yang positif dalam bingkai membangun negeri," ujarnya.
Ia juga menyebutkan, di pertemuan nanti bersama PDIP tidak akan secara khusus hanya membahas soal penetapan bakal calon wakil presiden (cawapres). Namun, hal lain juga bakal dilakukan pembicaraan bersama para pimpinan parpol tersebut. "Saya kira penetapan cawapres ini dilakukan di level pimpinan partai politik," ucap dia.
Terkait Partai Demokrat yang hengkang dari koalisi pendukung Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar, menurut Sandiaga, dinamika politik yang terjadi akan melahirkan gagasan dan pemikiran baru.
PPP yang sudah berkoalisi dengan PDIP, sambungnya, tetap terbuka untuk saling kerja sama politik dengan partai politik lain.
"Saya membuka komunikasi politik, tapi tentunya dalam komitmen kita. Karena PPP itu partai yang taat asas, kita sekarang sudah terikat dengan kerja sama politik dengan PDIP," ucap Sandiaga. (Ant/X-7)
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved