Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
PENGAMAT politik dari Universitas Al Azhar, Ujang Komarudin, mengatakan bakal calon presiden Anies Baswedan lebih siap ketimbang dari bacapres lain dalam adu gagasan di kampus.
Menurutnya, hal itu terjadi lantaran Anies berlatar belakang akademisi, dan telah lama berkecimpung di dunia kampus.
“Soal Anies yang mengungkapkan gagasan di kampus, itu hal yang positif dan bagus. Apalagi Anies orang kampus maka lebih siap dari calon lain,” terang Ujang kepada Media Indonesia, Selasa (28/8).
Baca juga : Kuliah Kebangsaan FISIP UI, Anies: Ini bukan Ajang Kampanye
Ujang juga sepakat dengan pernyataan Anies yang melihat tanda-tanda demokrasi tak sehat. Kondisi ini dimulai dari situasi kebebasan berpendapat di media sosial.
“Memang demokrasi kita sedang tidak baik-baik saja, tidak sehat, misalkan di medsos, saling-serang, saling fitnah itu terjadi, jadi sangat kebablasan,” tegasnya.
Baca juga : Sandiaga: Berpasangan dengan Ganjar di Pilpres Tunggu Restu Ketua Umum Partai
“Sejatinya demokrasi itu seharusnya menghadirkan kontestasi persaingan yang sehat dan bermartabat, tapi di kita saling baku hantam baik di medsos maupun media lainnya,” ungkap Ujang.
Maka dari itu, Ujang berharap persaingan pada Pilpres 2024 mendatang akan berjalan sehat tanpa adanya narasi negatif dan saling-serang antar pendukung calon.
Adapun mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengapresiasi Kuliah Kebangsaan yang dihadirinya di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Indonesia (UI).
Bakal calon presiden (capres) itu menekankan kegiatan itu bukan merupakan ajang kampanye.
"Ini berbeda dengan kampanye. Yang dikerjakan di sini bukan kampanye, karena kan tidak ada alat peraga, tidak ada ajakan untuk memilih," kata Anies di Balai Serbaguna Purnomo Prawiro UI, Depok, Jawa Barat Selasa (29/9)
Praktik multibahasa menjadi salah satu kunci untuk menarik minat mahasiswa asing untuk belajar di kampus-kampus Indonesia.
INSTITUSI pendidikan harus terus mendukung untuk tercapainya Sustainable Development Goals (SDGs) dengan berkomitmen pada pembangunan berkelanjutan berbasis pada aksi nyata.
Di tengah-tengah padatnya aktivitas kuliah, nongkrong dekat kampus jadi kegiatan tambahan para mahasiswa.
Langkah pemerintahan Trump bukan hanya mengancam masa depan mahasiswa, juga merendahkan kontribusi intelektual.
Saat ini, dari total mahasiswa yang terdaftar di Harvard, hampir 27% atau sekitar 6.800 orang merupakan mahasiswa internasional.
KAMPUS berperan penting dalam mencetak lulusan yang berdaya saing. Karena itu, kemampuan berwirausaha dan profesionalisme harus ditanamkan pada mahasiswa sejak awal jenjang kuliah.
GEJALA otokratisasi menguat dalam dekade terakhir seiring dengan kecenderungan pemusatan kuasa dan atribusi berlebihan pada figur pemimpin
Masyarakat berharap pelaku tipikor dihukum berat. Sayangnya, sanksi hukum bagi pelaku tipikor acap mengecewakan publik.
HARI ini perang Hamas-Israel mendominasi pemberitaan politik global. Bukan hanya elite politik di semua negara, warga awam global pun ikut membicarakannya.
"Jadi selama jalan tol itu ada maka keuntungan yang didapat di jalan tol juga diterima oleh pemilik tanah,"
PT Pertamina (Persero) membantah sekaligus menegaskan bahwa truk yang direkam warga membawa baliho pasangan bakal calon presiden-wakil presiden bukan milik mereka.
ANIES Baswedang menyebut, tingginya angka pengangguran dan kian lebarnya ketimpangan masyarakat Indonesia merupakan pekerjaan rumah yang harus segera ditangani.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved