Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BERGABUNGNYA Partai Amanat Nasional (PAN) ke dalam gerbong Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) memperbesar peluang duet calon presiden (capres) Prabowo Subianto dan calon wakil presiden (capres) Erick Thohir di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Hal itu lantaran PAN sangat getol mengusulkan Menteri BUMN tersebut untuk menjadi pendamping capres di kontestasi demokrasi mendatang.
“PAN sudah mantap bergabung dengan koalisi Gerindra yang di dalamnya ada Prabowo. Jadi hal ini membuka sekali peluang duet Prabowo-Erick Thohir,” kata Pengamat Politik Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Silvanus Alvin, dalam keterangannya, Jumat (18/8).
Bergabungnya PAN ke dalam KKIR semakin menguatkan dugaan akan terjadinya duet menteri terbaik dan andalan Presiden Jokowi yakni Prabowo dan Erick Thohir pada kontestasi demokrasi mendatang. Pasalnya, kedua figur tersebut selain mendapatkan elektabilitas tertinggi bila dipasangkan, kedua nama itu juga memiliki daya elektoral yang tinggi.
Baca juga: Hasto Buka Pintu Kritik Lanjutan PDIP ke Jokowi
Berdasarkan hasil survei yang dikeluarkan oleh Lembaga Survei Indonesia (LSI) periode 1-8 Juli 2023, baik Prabowo dan Erick Thohir sama-sama mendapatkan dukungan tertinggi di masing-masing kategori. Di dalam hasil survei LSI di simulasi tiga nama capres, Ketum Gerindra itu berhasil mendapatkan dukungan suara sebesar 35,8 persen.
Kemudian disusul Capres PDI Perjuangan, Ganjar Pranowo 32,2 persen dan Capres Koalisi Perubahan, Anies Baswedan dengan total dukungan mencapai 21,4 persen. Di survei yang sama, simulasi tujuh nama cawapres, Erick Thohir berhasil mendapatkan dukungan sebesar 21,2 persen.
Baca juga: PKB Minta Golkar dan PAN Manut Piagam Sentul tentang Penentuan Cawapres
Angka itu lebih tinggi dibandingkan Gubernur Jawa Barat (Jabar), Ridwan Kamil dengan torehan suara sebesar 19,6 persen dan Menparekraf Sandiaga Uno dengan 17,5 persen. Kemudian, LSI juga melakukan simulasi jika Prabowo-Erick Thohir resmi berpasangan pada Pilpres 2024.
Hasilnya, Prabowo-Erick Thohir berhasil mendapatkan dukungan tertinggi dengan total 34,8 persen, unggul dari pasangan Ganjar Pranowo-Ridwan Kamil dengan 34,0 persen dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono dengan 19,7 persen. Melihat hal tersebut, Alvin meyakini gerbong koalisi Prabowo hanya tinggal memantapkan beberapa langkah ke depan untuk menentukan Cawapres yang tepat bagi menteri pertahanan andalan Presiden Jokowi tersebut.
Diperlukan konsolidasi yang matang agar Prabowo dan koalisinya bisa memenangkan pesta demokrasi pada tahun depan.
“Tinggal konsolidasi dengan partai pengusung lainnya karena tiap partai pasti punya jagoannya sendiri-sendiri,” ujar Alvin. (Z-7)
Maung MV3 produksi PT Pindad adalah bukti bahwa industri nasional telah memenuhi target dalam mendukung kemampuan Indonesia menjaga stabilitas nasional.
MENTERI Pertahanan Amerika Serikat (AS) Lloyd Austin tiba di Irak, jelang peringatan 20 tahun invasi AS yang menggulingkan Pemerintahan Presiden Saddam Hussein.
Menteri Pertahanan Korea Selatan Lee Jong-sup menyatakan Korea Utara telah menembakkan empat rudal jelajah pada Rabu (22/3).
PRESIDEN Israel Isaac Herzog mendesak pemerintah untuk menghentikan perombakan peradilan yang diperdebatkan secara sengit.
REPUBLIK Rakyat Tiongkok (RRT) menolak undangan Amerika Serikat (AS) dalam sebuah agenda pertemuan di Singapura.
AMERIKA Serikat (AS) dapat membangun kekuatan dan beroperasi di pangkalan-pangkalan militer Papua Nugini sebagai upaya memposisikan militernya mengelilingi Tiongkok di Pasifik.
PKB menilai wacana duet Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan politikus PDI Perjuangan (PDIP) Ganjar Pranowo sebagai gangguan dan godaan semata.
Koalisi Perubahan untuk Persatuan semakin solid dibandingkan dengan koalisi lainnya yang bahkan lebih dulu dibentuk seperti Koalisi Indonesia Bersatu (KIB)
PKB dan Gerindra segera mengumumkan bakal calon presiden dan calon wakil presiden (capres-cawapres).
Forum Ijtima Ulama Nusantara menyebut Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang dibangun Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra tidak produktif.
Presiden Joko Widodo berharap agar partai-partai politik dapat bergabung dalam koalisi besar demi kebaikan rakyat.
Peluang koalisi besar akan terwujud semakin besar setelah lima ketua umum partai pendukung pemerintah berkumpul di Kantor PAN.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved