Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) akan menggelar Sidang Umum ke-44 di Jakarta, Indonesia pada tanggal 5–11 Agustus 2023.
Sidang ini akan dihadiri oleh perwakilan parlemen dari negara-negara anggota ASEAN yang akan membahas isu-isu penting untuk mencapai stabilitas dan kemakmuran ASEAN.
Dalam situasi global yang kompleks saat ini, AIPA menyadari pentingnya kerja sama untuk menghadapi tantangan yang belum pernah terjadi sebelumnya.
Baca juga: Kerja Sama Ekonomi ASEAN Perkuat Pertumbuhan, Stabilitas, dan Kemakmuran
Dalam konteks ini, tema Sidang Umum ke-44 AIPA adalah “Responsive Parliaments for a Stable and Prosperous ASEAN”.
Tema ini menekankan peran penting parlemen dalam merespons aspirasi dan kepentingan masyarakat serta menghubungkannya dengan agenda regional di tengah ketidakpastian global.
Sidang ini akan membahas penguatan arsitektur regional dengan ASEAN sebagai pemimpinnya, guna mencapai perdamaian, stabilitas, dan ketahanan sosial di tengah tantangan global.
Baca juga: Parlemen Indonesia Serukan Persatuan ASEAN di Sidang Umum ke-44 AIPA
Parlemen yang responsif diharapkan memiliki kemampuan untuk menghubungkan suara dan kepentingan rakyat dengan agenda regional.
Parlemen Lebih Tanggap dan Orientasi Kepentingan Rakyat
Parlemen diharapkan lebih tanggap, berorientasi pada kepentingan rakyat, dan inklusif dalam semangat mempertahankan ASEAN sebagai pusat pertumbuhan.
Sidang Umum AIPA ke-44 juga akan membahas isu-isu strategis yang berkaitan dengan stabilitas dan kemakmuran ASEAN. Sebagai tuan rumah, Indonesia berkomitmen untuk menjaga integritas dan stabilitas kawasan.
Ciptakan Kawasan Damai, Terbuka, dan Harmonis
ASEAN telah berkomitmen untuk menciptakan kawasan yang damai, terbuka, dan harmonis, sebagaimana tercermin dalam Rencana Aksi Politik-Keamanan ASEAN 2015–2025. Stabilitas menjadi prasyarat bagi pertumbuhan dan kemakmuran di ASEAN.
Baca juga: Buka Sidang AIPA, Puan Ajak Negara ASEAN Perkecil Perbedaan
Sidang Umum AIPA ke-44 menjadi platform penting untuk memperkuat kerja sama parlemen dan meningkatkan kemitraan regional guna mencapai ASEAN yang tangguh dan makmur.
AIPA memiliki peran penting dalam mendukung kepentingan publik dan mengawasi kegiatan pemerintah eksekutif melalui mekanisme checks and balances.
Sidang ini juga menjadi ajang bagi anggota parlemen ASEAN untuk berbagi pengalaman dan pandangan dalam membangun masa depan ASEAN yang lebih baik. (RO/S-4)
Badan Kerja Sama Antar-Parlemen (BKSAP) DPR RI mengikuti pertemuan ASEAN Inter-Parliamentary Assembly (AIPA) Caucus ke-15 di Jerudong, Brunei Darussalam.
TPS 19 Banjar Teba, Kec. Jimbaran dipilih menjadi salah satu tempat yang dikunjungi oleh para observer.
Putu Supadma Rudana menegaskan pentingnya Program Pemantauan Pemilu atau Election Visit Program (EVP) 2024 yang dilaksanakan di Bali.
Sudah ada 19 negara sahabat dan tiga organisasi parlemen internasional mengonfirmasi akan menjadi pemantau atau observer pada penyelenggaraan Pemilu 2024 di Indonesia.
Negara tidak boleh mengurangi hak rakyat dalam menjalankan kedaulatannya, harus diberi ruang kebebasan yang seluas-luasnya bagi rakyat untuk memilih sesuai hati nuraninya,
Sidang Umum AIPA dihadiri oleh sekitar 600 delegasi yang terdiri dari parlemen ASEAN anggota AIPA, perwakilan parlemen negara observer dan organisasi internasional.
WAKIL Ketua Komisi 1 DPR RI Sukamta khawatir berharap eskalasi konflik Thailand dan Kamboja di wilayah sekitar kuil suci Preah Vihear mereda.
Wakil Ketua Komisi I DPR RI Sukamta khawatir meningkatnya eskalasi konflik antara Thailand dan Kamboja akan melemahkan stabilitas kawasan Asia Tenggara.
PENGAMAT ASEAN, Dinna Prapto Raharja, menilai konflik bersenjata antara Thailand dan Kamboja berpotensi menimbulkan dampak serius terhadap stabilitas kawasan Asia Tenggara.
SEJUMLAH negara dan organisasi internasional menyerukan deeskalasi terkait konflik di perbatasan Thailand-Kamboja. Kedua belah pihak diharapkan menahan diri.
Kegiatan lokakarya ini merupakan bagian dalam program eMpowering Youths Across ASEAN (eYAA): Angkatan ke-5, yang diselenggarakan di Universitas Chulalongkorn, Bangkok, Thailand.
Bentrok Thailand-Kamboja memanas sejak Kamis (24/7) pagi ketika militer Thailand meluncurkan serangan udara ke sasaran militer di Kamboja.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved