Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Koalisi Perubahan belum Umumkan Cawapres, Hamdi Muluk: Mungkin Strategi Kubu Anies

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
17/7/2023 17:53
Koalisi Perubahan belum Umumkan Cawapres, Hamdi Muluk: Mungkin Strategi Kubu Anies
Bakal calon presiden (capres) Anies Baswedan.(MI/Moh Irfan )

APEL Siaga Perubahan Partai NasDem tak diisi dengan pengumuman bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Anies Baswedan.

Menanggapi itu, guru besar psikologi politik Universitas Indonesia (UI) Hamdi Muluk, menyebut belum diumumkannya cawapres yang bakal mendampingi Anies merupakan bagian dari strategi kubu Anies.

“Jadi kita menduga kemarin, oh ini ada momen apel siaga, ternyata gak juga diumumkan, berarti belum ada kesepakatan, atau memang strategi dari kubu Anies menunggu saat-saat finis (pendaftaran capres 2024 terakhir pada 25 November 2023),” ungkap Hamdi kepada Media Indonesia, Senin (17/7).

Baca juga : JK ke Anies, NasDem: Jumlah Pemilih Amin Bakal Bertambah

Hamdi juga menyebut ketidakpastian sosok cawapres Anies juga bisa jadi lantaran belum adanya kesepakatan antara Demokrat, NasDem maupun PKS.

Hamdi mengemukakan Ketua Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebelumnya sudah digadang-gadang akan menjadi pendamping Anies dalam Pilpres 2024 mendatang. Jika proposal tersebut diterima, Hamdi menuturkan sudah barang tentu Koalisi Perubahan sudah mengumumkan hal tersebut.

“Atau kalau sudah ada kesepakatan pasti sudah diumumkan kemarin di apel siaga, jadi kita menduga belum ada kesepakatan, bahwa AHY jadi cawapresnya Anies,” terangnya.

Baca juga : NasDem: Banyak Tokoh Nasional yang Mau Berjuang Bersama Anies-Muhaimin

Hamdi menuturkan soal tarik-menarik capres dan cawapres ini bisa saja baru ditentukan sampai menunggu menit-menit akhir pendaftaran capres ke KPU. Hamdi mengemukakan kejadian seperti pada Pemilu 2014 dan 2019 bisa terulang kembali pada pemilu 2024.

“Kubu-kubu itu bisa cair, tergantung daya tarik, negoisasi, tawar menawar. Demokrasi kita begitu, pasar politik kita itu tutup ketika pendaftaran berakhir, November mendatang,” tegasnya.

“Bahkan dulu kita pada Pemilu 2019, pendaftaran siapa cawapres Jokowi itu ditentukan 4 jam sebelum ke daftar ke KPU, yang tadinya Mahfud MD jadi ke Ma’ruf Amin,” tambahnya.

Intinya, kata Hamdi, Koalisi Perubahan belum membeberkan siapa sosok cawapres diduga kuat memang karena belum ada kesepakatan. Sehingga koalisi masih mencari-cari yang terbaik untuk mendampingi mantan Gubernur Jakarta itu melenggang di Pemilu 2024. (Ykb/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya