Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
RENCANA Menteri Pertahanan sekaligus bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro dari Makassar ke Yogyakarta mendapat banyak kritik. Salah satunya Sejarawan Andi Achdian.
Menurut Andi, rencana pemindahan makam Pangeran Diponegoro merupakan upaya untuk menghilangkan peninggalan yang berharga. Lebih dari itu, Andi menyebut tindakan tersebut dapat merusak sejarah.
“Makam Pangeran Diponegoro sebagai struktur cagar budaya ya sejarah itu sejarah yang berharga, saya kira pemindahan apa upaya memindahkan akan sama aja dianggap merusak ya,” ungkapnya.
Baca juga: Prabowo Sebut Pentingnya Hilirisasi di Indonesia
Andi menilai rencana yang dicetuskan Prabowo merupakan sebuah sikap politik semata. Pasalnya, kata dia, tidak ada nilai sejarah yang dapat diambil dari pemindahan makam pahlawan nasional itu.
“Seperti itulah. Jadi sentimen, nilai pembelajarannya sejarahnya juga tidak baik. Jadi romantis-lah, jadi bukan sebuah sikap yang baik untuk mempelajari sejarah,” katanya.
Baca juga: Anies Sebut Prabowo Patriot, Ganjar Sahabat Lama
Terlebih sekarang Indonesia telah memasuki tahun politik. Menurut Andi, rencana Prabowo hanya sebuah kesenangan yang membuat ramai publik pada momentum ini.
“Ya itu romantisme sejarah, ya tahun politik yang tidak ada manfaatnya bagi pengetahuan sejarah, bagi kesadaran sejarah tidak ada manfaatnya juga. Cuma senang-senang saja, ramai-ramai saja. Tidak ada artinya juga,” katanya.
“Emang setelah dipindahkan ke Yogyakarta, ada sesuatu yang baru buat pengetahuan sejarah? Tidak juga kan? gitu-gitu juga jadi buat apa. Ramai-ramai saja, seperti politik saja,” sambung Andi.
Andi juga menyoroti penolakan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X terkait rencana pemindahan makam Pangeran Diponegoro. Andi berujar sikap tersebut tepat karena tidak ada pengetahuan sejarah yang dapat diambil.
“Iya sama sultan juga (ditolak). Tapi ya kalau dari segi sejarah tidak ada gunanya juga. Tidak menambah pengetahuan sejarah baru, sekadar romantisme saja,” pungkas dia.
Usulan bacapres Prabowo soal pemindahan makam Pangeran Diponegoro itu disampaikan saat Rapat Kerja Nasional (Rakernas) XVI Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Kamis (13/7). Dalam kesempatan itu, Prabowo meminta izin kepada warga Sulsel untuk memindahkan makam Pangeran Diponegoro yang berada di Kota Makassar.
"Dan tidak ada salahnya kita berpikir, apakah tidak di alam merdeka, tentunya dengan seizin rakyat Sulawesi Selatan. Apa tidak, ada baiknya, kita kembalikan makamnya Pangeran Diponegoro ke kampung halamannya lagi," ujar Prabowo. (Z-7)
Keinginan remaja untuk bisa memiliki keindahan seperti kulit artis Korea itu wajar saja, namun ketika ingin cepat bahkan cenderung instan, sering berakibat yang fatal.
Generasi muda harus berani menjadi diri mereka sendiri dan bersinar dengan cara masing-masing karena kita semuanya berharga.
Kriya kayu nyatanya memang begitu menjanjikan. Yaniar Fernanda bisa meraup omzet sampai Rp200 juta per bulan dari bergelut di bidang tersebut.
Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bersinergi dengan Tokopedia, memberikan pelatihan tentang pemanfaatan teknologi digital utamanya e-commerce kepada pelaku UMKM.
PT Jaminan Kredit Indonesia (Jamkrindo) meningkatkan kapasitas para pelaku usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) perajin blangkon di Kota Yogyakarta melalui program pendanaan.
rumah adat Jawa Tengah yang dikelompokkan menjadi lima macam, termasuk joglo yang paling terkenal karena keunikan arsitekturnya
Untuk merealisakan kualitas udaar bersih, Wali Kota Tangerang Arief Wismansyah melakukan penandatanganan komitmen untuk bekerja sama dengan Clean Air Asia dan APEKSI.
“Kemendagri mengemban tanggung jawab untuk merumuskan kebijakan dan pembinaan dalam pengembangan kota pintar di seluruh Indonesia."
PRABOWO Subianto menyebutkan, pentingnya hilirisasi di semua bidang di Indonesia, karena itu bisa menumbuhkan perekonomian di daerah. Bahkan, hilirisasi di bidang mineral misalnya,
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengucapkan selamat datang kepada seluruh tamu, para wali kota dan tim sepak bola se-Komwil I APEKSI.
KETUA Dewan Pengarah Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) Bima Arya Sugiarto, memberi pertanyaan kepada masing-masing bakal calon presiden yang hadir di Rakernas XVI Apeksi
PENELITI utama pada Pusat Riset Kewilayahan BRIN Cahyo Pamungkas mengamini pernyataan bacapres Anies Baswedan tengang timpangnya pembangunan di Indonesia Timur.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved