Headline

Presiden Prabowo berupaya melindungi nasib pekerja.

Fokus

Laporan itu merupakan indikasi lemahnya budaya ilmiah unggul pada kalangan dosen di perguruan tinggi Indonesia.

Survei Voxpopuli: Kepuasan Jokowi 80,4%, Publik Pilih Capres yang Jamin Keberlanjutan Program

Media Indonesia
03/7/2023 19:58
Survei Voxpopuli: Kepuasan Jokowi 80,4%, Publik Pilih Capres yang Jamin Keberlanjutan Program
Presiden Joko Widodo(Biro Pers Setpres)

TINGKAT kepuasan publik terhadap Presiden Jokowi mencapai rekor tertinggi. Temuan survei Voxpopuli Research Center menunjukkan sebanyak 80,7% publik merasa puas terhadap kepemimpinan Joko Widodo.

Baca juga: Pendukung Jokowi Lebih Pilih Prabowo, Ganjar Kian Terancam

Di antara yang menyatakan puas, sebanyak 6,8% bahkan merasa sangat puas dipimpin oleh Jokowi. Hanya 16,8% yang merasa tidak puas, di antaranya 1,3% tidak puas sama sekali, dan sisanya 2,6% menyatakan tidak tahu/tidak jawab.

Kepuasan publik yang sangat tinggi menjelang berakhirnya pemerintahan Jokowi periode kedua menjadi isyarat bahwa publik berharap kepemimpinan nasional berikutnya bisa menjamin keberlanjutan program-program Jokowi.

Baca juga: Denny JA: Istilah Petugas Turunkan Elektabilitas Ganjar Pranowo

“Tingkat kepuasan hingga 80,4 persen menunjukkan bahwa publik bakal memilih capres yang bisa menjamin keberlanjutan program Jokowi,” ungkap Direktur Komunikasi Voxpopuli Research Center Achmad Subadja lewat keterangan tertulis, Senin (3/7).

Menurut Achmad, publik mengakui kinerja yang memfokuskan pada program-program strategis, khususnya pembangunan infrastruktur sebagai program andalan.

“Strategi pembangunan nasional bukan kebijakan yang betul-betul baru, tetapi sudah dilakukan oleh pemerintahan sebelum-sebelumnya, bahkan dari masa kolonial, oleh Bung Karno, Pak Harto, hingga pemerintahan pasca-reformasi,” tandasnya.

Sejumlah kalangan menyebut Indonesia sebagai macan Asia yang masih terlelap. Potensi besar sumber daya alam, jumlah penduduk yang sangat besar, dan faktor-faktor produktif lainnya belum termanfaatkan secara maksimal.

Infrastruktur lainnya adalah pendukung untuk sektor pertanian, berupa pembangunan waduk, embung, bendungan, dan saluran irigasi. Pertanian terbukti paling tangguh ketika sektor-sektor ekonomi yang lain terpuruk dihantam pandemi Covid-19.

“Sulit dibayangkan akan seperti apa gejolak yang muncul jika pertanian terbengkalai dan barang-barang tidak lancar terkirim di tengah pandemi,” imbuhnya.

Jokowi juga menyadari ketergantungan ekonomi nasional dalam kegiatan ekstraktif. Di satu sisi ekspor komoditas memang memberi devisa yang sangat besar dan bisa menopang subsidi, khususnya ketika disrupsi dan gejolak pangan dan energi sebagai dampak perang di Ukraina.

“Strategi hilirisasi dengan melarang ekspor mineral mentah dan mendorong pembangunan smelter berhasil meningkatkan nilai tambah, bahkan berpotensi menjadikan Indonesia sebagai pusat pertumbuhan baru dalam ekosistem kendaraan listrik,” lanjut Achmad.

Masih banyak program-program lain termasuk di luar infrastruktur yang mempengaruhi tingkat kepuasan publik. “Tentu saja masih ada sejumlah hal yang belum terselesaikan dan menjadi PR bagi pemimpin nasional berikutnya,” tandas Achmad.

Publik melihat keberlanjutan program-progam yang sudah ada akan sangat menentukan apakah Indonesia akan bergerak menjadi negara maju, sesuai visi Indonesia Emas 2045, ataukah mengulangi kegagalan era Orde Baru dengan kembali “tertinggal di landasan”.

“Publik bakal memilih capres-cawapres yang paling bisa menjamin keberlanjutan program-program Jokowi, alih-alih mengubah arah pembangunan yang sudah berada pada jalur yang tepat,” pungkasnya.

Survei Voxpopuli Research Center dilakukan pada 15-21 Juni 2023, kepada 1200 responden yang dipilih secara acak bertingkat (multistage random sampling) mewakili seluruh provinsi di Indonesia. Margin of error survei sebesar ±2,9%, pada tingkat kepercayaan 95%. (H-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Polycarpus
Berita Lainnya