Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Jokowi Sering Bertemu Prabowo, Pengamat: Kode Keras Soal Dukungan Capres

Fachri Audhia Hafiez
29/6/2023 23:40
Jokowi Sering Bertemu Prabowo, Pengamat: Kode Keras Soal Dukungan Capres
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto tiba di Istana Kepresidenan(Antara)

MENTERI Pertahanan (Menhan) sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto, kembali bertemu empat mata dengan Presiden Jokowi di Istana Kepresidenan. Jokowi dan Prabowo setidaknya sudah tiga kali bertemu, selama satu bulan terakhir.

Peneliti dari Indikator Politik Indonesia Bawono Kumoro menilai pertemuan itu sebagai kode keras dukungan Kepala Negara. Khususnya dukungan terkait figur bakal calon presiden (capres) 2024.

"Apakah kebersamaan ini bisa dilihat sebagai kode keras dari Presiden mengenai siapa paling diharapkan dapat menjadi presiden selama lima tahun mendatang? Bisa saja hal itu demikian ditafsirkan," kata Bawono ketika dihubungi di Jakarta, Kamis, (29/6). 

Baca juga : Kisah Agung Surahman, Sekretaris Pribadi yang Selalu Dampingi Prabowo Subianto

Bawono mengatakan sulit dipungkiri kedua tokoh tersebut dilihat publik sangat memiliki kedekatan secara personal maupun politik. Kedekatan itu juga dinilai bentuk perbedaan preferensi sikap Jokowi terhadap calon presiden (capres) Ganjar Pranowo.

Baca juga : Survei: Ganjar dan Prabowo Bersaing Ketat

"Karena itu bukan tidak mungkin preferensi politik Presiden Joko Widodo dalam hal bakal calon presiden mendatang tidak sama dengan pilihan politik dari PDIP," ujar Bawono.

Ia menuturkan sebagai kader PDIP, Jokowi harus patuh terhadap keputusan partai mengusung Ganjar. Namun, Jokowi dinilai punya kepentingan sendiri.

"Sebagai kepala negara dan kepala pemerintahan didukung secara solid oleh tujuh partai politik pendukung pemerintahan Presiden juga memiliki kepentingan sendiri," ucap Bawono.

PDIP, lanjut dia, memang merespons kedekatan itu sebagai relasi presiden dan menteri. Namun, yang terlihat pada berbagai kesempatan Jokowi memang memberikan endorse dukungan politik terhadap figur calon presiden di luar pilihan PDIP.

"Tapi di balik sikap normatif tersebut justru terlihat seperti tersimpan rasa kecemasan atas kedekatan Presiden Joko Widodo dan Prabowo," kata Bawono.(MGN/Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya