STRATEGI efek kejut dalam pembeberan nama calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (cawapres) Anies Baswedan dinilai sebagai kartu AS.
Sosok yang dipilih diyakini bisa membuat lawan politik bergidik jika figurnya pas dengan mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
"Jika cawapres KPP adalah figur yang mumpuni barangkali pihak lawan pun tak bisa berbuat banyak ditambah jika ini diumumkan pascapihak lain mengumumkan," kata Direktur Eksekutif Centre for Indonesia Strategic Actions (CISA) Herry Mendrofa, Sabtu, 3 Juni 2023.
Baca juga : Anies Baswedan Temukan Pendamping, Ungkap Sosoknya
Herry menjelaskan penentuan cawapres dan pemilihan waktu pengumuman yang tepat penting dalam pemilihan umum (pemilu). Korelasi pasangan yang pas diyakini bisa mendongkrak suara dari masyarakat.
"Karena hal ini bisa mengubah konstelasi politik, apalagi jika figurnya benar benar representasi dari segmen elektoral tertentu misalnya nasionalisme atau religius," ucap Herry.
Baca juga : Pengumuman Cawapres Anies paling Lama 16 Juli
Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP) dinilai perlu penghitungan matang untuk penentuan hari pengumuman sosok cawapres Anies. Salah buka kartu AS diyakini memengaruhi kontestasi.
"Karena kaitannya soal kalkulasi, dan strategi. Apalagi kalau figurnya mumpuni sudah tentu akan memengaruhi konstelasi," ujar Herry.
Calon wakil presiden (cawapres) untuk calon presiden (capres) Anies Baswedan segera diumumkan. Tenggat paling lama 16 Juli 2023.
"Pak Surya (Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh) sudah memberikan kapan time limit 16 Juli maksimal kita sudah akan declare, paling lambat 16 Juli," kata Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya di NasDem Tower, Jakarta Pusat, Jumat, 2 Juni 2023.
Willy menjelaskan Anies sudah mengantongi nama cawapres tersebut. Namun, dia tidak bisa membeberkan sosoknya saat ini, hal tersebut berdasarkan keputusan bersama. (MGN/Z-4)