Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

NasDem Sebut Ada Hambatan Psikologis Surya Paloh dengan Jokowi

Fachri Audhia Hafiez
06/5/2023 09:56
NasDem Sebut Ada Hambatan Psikologis Surya Paloh dengan Jokowi
Ketua Umum NasDem Surya Paloh (kiri) berjabat tangan dengan Presiden Joko Widodo.(MI/DOK DPP NASDEM)

KETUA DPP Partai NasDem Sugeng Suparwoto mengatakan terdapat hambatan psikologis antara Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu dinilainya terlihat dari tidak diundangnya Surya Paloh ke pertemuan para ketua umum (ketum) partai politik (parpol) koalisi pemerintah dengan Jokowi.

"Ya itulah (ada hambatan). Itulah faktanya, kita semuanya enggak tahu, Pak Surya juga enggak tahu, kok tiba-tiba ada hambatan psikologis kayak gitu," kata Sugeng di Jakarta, dikutip Sabtu (6/5).

Menurut Sugeng, mestinya bila mengundang koalisi pemerintah, Surya Paloh dilibatkan. Namun, pertemuan para ketum itu minus Surya Paloh yang ditegaskan masih mendukung pemerintahan Jokowi sampai akhir masa jabatan.

Baca juga: Tak Diundang Jokowi ke Istana, NasDem Tetap Dukung Pemerintahan Sampai 2024

"Kalau koalisi pemerintah, mestinya diundang Pak Surya. Kan sampai hari ini kita tegas atas moral politik etika yang baik, ingat ya, atas moral politik etika yang baik, kita tetap mendukung Pak Jokowi-Ma'ruf Amin sampai 2024," tegas Sugeng.

 

Surya Paloh, kata Sugeng, tidak pernah berusaha menjilat kekuasaan tetapi mengedepankan moral politik. Namun, karena perbedaan sikap dalam menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 justru makin menunjukkan NasDem dijauhi.

Baca juga: Pertemuan Luhut dan Surya Paloh Menandakan Hubungan NasDem dan Istana Baik-baik Saja

"Orang yang mengusung adalah kami kok. Kita tidak ingin, istilahnya orang Jawa, tinggal glanggang colong playu sekadar kita mencalonkan capres yang ditengarai beda, itu tidak begitu. Tetapi kita ini punya hak konstitusional juga untuk mencalonkan presiden. Untuk apa? Untuk kepentingan 2024 ke sana," tegas Sugeng. (Z-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya