Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
PDI Perjuangan resmi menjalin kerja sama dengan PPP dalam menatap Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 mendatang.
Menanggapi hal ini pengamat politik M Qodari menyatakan partai pengusung calon presiden (capres) Ganjar Pranowo tersebut tengah mencari afiliasi organisasi Nahdlatul Ulama (NU) untuk menghadapi kontestasi demokrasi mendatang.
Karena itu, menurut Qodari, PDIP akan mencari pendamping Ganjar Pranowo yang juga bagian dari keluarga besar NU.
Baca juga: Duet dengan Erick Thohir Membuka Kans Menang untuk Ganjar Pranowo
Dari berbagai nama yang ada dalam bursa cawapres saat ini, Qodar merujuk kepada nama-nama yang telah disebutkan oleh Presiden Jokowi siapa yang cocok untuk mendampingi Gubernur Jawa Tengah (Jateng) tersebut di Pilpres 2024.
Erick Dinilai Cocok Dampingi Ganjar
Merujuk ke dua referensi tersebut Qodari menilai Erick sebagai sosok yang cocok untuk mendampingi Ganjar Pranowo dan sejalan dengan kepentingan PDIP dalam mencari afiliasi NU.
Baca juga: PDIP Optimistis Ganjar Pranowo Menang di Semarang
“PDIP melihat kedepan dalam kerja sama ini, mereka membutuhkan kader NU. Kerja sama PDIP dan PPP menguatkan tesis saya terkait kebutuhan kader NU di Pilpres 2024 dan menurut saya yang potensial dari keluarga besar NU dari nama-nama yang disebutkan oleh Presiden Jokowi adalah Erick,” terang Qodari dalam keterangan pers, Senin (1/5).
Direktur Eksekutif Indo Barometer ini menjelaskan Erick merupakan keluarga besar NU atau nahdliyin yang potensial karena memiliki banyak bekal di dalam kontestasi demokrasi mendatang.
Erick sebagai Andalan Jokowi
Qodari mengatakan pemimpin andalan dan kepercayaan Presiden Jokowi ini sudah terbukti sebagai Nahdliyin di mana memiliki kesuksesan dalam menyelenggarakan Harlah 1 Abad NU sebagai Ketua Steering Committee (SC) Harlah ke-100 NU.
Baca juga: Survei: Elektabilitas Ganjar dan Anies Cenderung Naik, Prabowo Turun
Kemudian, Erick juga memiliki hubungan dekat dengan Ganjar Pranowo dan Presiden Jokowi. Menurut Qodari hal ini merupakan variabel yang masuk dalam pertimbangan.
Apalagi Erick merupakan cawapres top of mind dari Presiden Jokowi untuk menjadi pendamping Ganjar Pranowo di Pilpres 2024 dan pemerintahan Indonesia selanjutnya.
Erick Miliki Logistik dan Elaktabilitas
Di samping itu, Erick juga memiliki kekuatan logistik dan elektabilitas sebagai cawapres.
Hal ini tentunya mengungguli kader-kader NU lainnya di bursa Pilpres 2024 mendatang. Apalagi berdasarkan hasil survei dari berbagai lembaga nama Erick bertengger di jajaran top three cawapres 2024.
Baca juga: Denny Indrayana Sebut Jokowi Arahkan tidak Ada Anies Baswedan di Pilpres 2024
Maka dari itu, Qodari mengatakan Erick ideal untuk dipasangkan dengan capres dari PDIP di Pilpres 2024 sebagai representasi dari keluarga besa NU.
“Kalau melihat NU salah satu nama yang potensial dan paling lengkap ada nama Erick Thohir untuk Ganjar Pranowo,” pungkas Qodari. (RO/S-4)
DI tengah penanganan pandemi covid-19 yang belum juga usai, pemberitaan di media massa sudah ramai dengan isu terkait dengan utak-atik calon presiden (capres) yang bakal maju di Pemilu 2024.
PRESIDEN Joko Widodo memasuki 2022 dengan kepercayaan tinggi.
KERAGUAN Erizal terhadap hasil survei yang dilakukan oleh Poltracking Indonesia dinilai berlebihan. Apalagi posisinya sebagai sekretaris partai politik dan peneliti.
SURVEI Poltracking Indonesia pada Pilgub Sumbar, yang hasilnya menyebutkan pasangan Mulyadi-Ali Mukhni berada pada posisi teratas dengan presentase elektabilitas sebesar 49.5%.
PENGAMAT Politik John Retai, menilai lembaga survei Charta Politika Indonesia berkemungkinan melakukan kesalahan dalam survei Pilgub Kalimantan Tengah (Kalteng) 2020.
PENGAMAT politik M Qodari, mengatakan peluang kemenangan Ketum PSI Kaesang Pangarep dalam pencalonan sebagai kepala daerah lebih besar di Pilkada Jawa Tengah.
PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dan bantuan Corporate Social Responsibility (CSR) kepada para pelaku UMKM di kawasan Stasiun Lambuang, Bukittinggi.
Jika akuisi itu benar terjadi, Erick akan mendapatkan dana sebesar 150 juta euro atau setara Rp2,4 triliun.
Inter Milan gagal merekrut Dybala. Pemain asal Argentina memilih berlabuh di Juventus pada musim 2015/16.
Erick Thohir kini menjadi salah satu pemilik baru Persis Solo.
Erick Thohir mempunyai pengalaman internasional dalam hal mengurus klub sepakbola. Klub raksasa Serie A, Inter Milan adalah buktinya."
Video percakapan Erick dengan sopir pikap di Pertashop, Kendal, diunggah lewat akun Instagram miliknya. Erick pun tak ragu merayu sang sopir agar mendukung Persis Solo.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved