Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
BEBERAPA waktu lalu terjadi bentrok antara anggota TNI-Polri di berbagai daerah. Terbaru, Sabtu (30/4), terjadi peristiwa pengeroyokan terhadap anggota Polres Merauke yang diduga dilakukan oleh anggota TNI Denzipur 11/MA di Merauke Papua Selatan.
Tercatat ada kejadian-kejadian bentrok antara anggota TNI-Polri di Kota Kupang, NTT, berawal dari pertandingan futsal, penyerangan rumah Kapolda NTT Irjen Johni Asadoma yang dilakukan sekelompok orang tak dikenal (OTK), hingga penyerangan kantor Polres Jeneponto, Sulawesi Selatan (27/4). Menanggapi hal itu pengamat intelijen, pertahanan, dan keamanan, Ngasiman Djoyonegoro, menyatakan sangat prihatin dan menyayangkan bentrok TNI-Polri pada momentum yang sangat sakral bagi bangsa Indonesia, yaitu Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran. "Karena dalam momentum besar rakyat Indonesia ini sangat diperlukan soliditas dan sinergitas TNI-Polri di seluruh Indonesia," katanya dalam keterangan tertulis, Minggu (30/4).
Selain itu, pengamat yang akrab disapa Simon tersebut menyampaikan bahwa dari waktu ke waktu pada masa pemerintahan Presiden Jokowi, Panglima TNI dan Kapolri sudah bekerja keras menjaga soliditas dan sinergitas TNI-Polri. Simon berharap jangan sampai hal itu dirusak oleh oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab. "Momen Lebaran, momen suka cita rakyat Indonesia jangan dikotori oleh kejadian bentrok aparat yang mengganggu ketenangan. Apalagi sampai ada pihak-pihak yang bermain menjelang pemilu dan pilpres 2024," ujar Simon dengan tegas.
Baca juga: Kasus Penyerangan Polres Jeneponto, Tim Gabungan Tinggal Tunggu Hasil Analisa
Simon yang juga penulis buku Soliditas dan Sinergisitas TNI-Polri dalam Rangka Menjaga Persatuan dan Keutuhan Bangsa edisi pertama 2019/edisi revisi 2023 menambahkan, berbagai insiden yang terjadi baru-baru merupakan ujian soliditas dan sinergitas TNI-Polri. Selain itu, demi tegaknya hukum harus diusut tuntas oleh tim gabungan TNI-Polri. "Langkah itu untuk menunjukkan soliditas dan sinergitas TNI-Polri yang tidak akan terganggu oleh kejadian apapun," jelasnya.
Menurut Simon, membangun soliditas dan sinergitas dengan seluruh komponen bangsa merupakan pilar penting dalam pembangunan Indonesia. Apalagi unsur TNI-Polri sebagai pertahanan dan keamanan negara.
Baca juga: Jangan Gegabah Sikapi Kasus Penyerangan Polres Jeneponto
Untuk mencapai tujuan tersebut, terang Rektor Institut Sains dan Teknologi Al-Kamal (ISTA) Jakarta itu, kesatuan dan persatuan ialah prasyarat utama. "Sinergi seluruh elemen bangsa akan menghantarkan kita mampu mengolah potensi-potensi unggulan nasional untuk membangun pertahanan-keamanan negara yang kuat dan tangguh," tuturnya.
Simon menegaskan bahwa insiden-insiden yang terjadi baru-baru ini merupakan ujian soliditas dan sinergitas TNI-Polri. "Saya yakin dalam kepemimpinan Panglima TNI dan Kapolri saat ini akan melewatinya dengan baik demi mendukung Indonesia Maju, Indonesia Emas 2045," pungkasnya. (Z-2)
Ada spekulasi bahwa Presiden Prabowo Subianto yang memerintahkan. Benarkah?
Apel Gelar Pasukan Jelang Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden
Pada intinya, dalam netralitas ini, kami tidak akan memihak kepada golongan manapun yang sedang melaksanakan kontestasi dalam pemilu 2024.
Iyos Somantri mengapresiasi kolaborasi TNI bersama masyarakat atas keberhasilan pembangunan di Desa Tenjojaya melalui program TMMD ke-119 tersebut.
Pelatihan ini merupakan wadah bagi para anggota polri untuk meningkatkan kompetensi dan kemampuan dalam menjalankan tugas-tugas Humas Polri.
Pembukaan Seleksi Asesmen Calon Anggota Kompolnas
Apel Pengamanan Jeang Pilkada di Kabupaten Bogor
Strategi penanggulangan korupsi dimulai dari memupuk nilai integritas.
Warga Kampung Bantar Limus, Desa Sancang, Kecamatan Cibalong, Kabupaten Garut, Jawa Barat, dibuat terkejut dengan penemuan mayat termutilasi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved