Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PARA ketua umum partai politik di Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) yang terdiri atas Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) menggelar pertemuan bersama di kediaman Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto, di bilangan Widya Chandra III, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan pada Kamis (27/4) malam.
Pertemuan yang digelar secara tertutup dengan makan malam bersama itu dilakukan untuk membicarakan kelanjutan dari pembentukan koalisi besar bersama Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang terdiri dari Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).
Akan tetapi, dalam pertemuan yang dilaksanakan selama satu jam tersebut, KIB belum mengumumkan keputusannya siapa calon yang akan diusung pada Pemilu 2024. Meski demikian, ketiga elit partai politik itu menegaskan bahwa Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) masih solid.
Baca juga: PPP Dukung Ganjar, KIB Tak Bubar dan Tetap Solid
“Pertemuan silaturahmi malam ini tentu kami mendapatkan penjelasan dari ketua umum PPP terkait hasil rapimnas dan tentunya kami mengapresiasi mekanisme yang ada di PPP dan KIB tidak akan mencampuri urusan internal partai masing-masing. Tetapi malam ini kita terlihat sangat solid dan guyub serta rukun,” kata Airlangga.
Sementara Plt Ketum PPP Mardiono menegaskan KIB tak bubar meskipun terjadi perbedaan dalam menetapkan dukungan di Pilpres 2024. “Ada di masyarakat mengatakan KIB bubar, enggak bubar,” kata Mardiono.
Baca juga: Pertemuan KIB, Ketum PAN dan PPP Tiba di Kediaman Airlangga
Pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin mengungkapkan meski pertemuan itu menandakan ketiga partai berusaha untuk saling menghargai keputusan internal, namun ketahanan koalisi ini tetap akan dipengaruhi oleh andil dan keputusan Jokowi sebagai king maker dalam menentukan kemana arah partai-partai di koalisi itu kemudian bergabung.
“Apakah KIB akan tetap solid atau justru bubar, itu tergantung dengan strategi Jokowi. Apakah nantinya Jokowi mampu membawa ketiga partai di KIB kompak untuk mendukung Ganjar atau justru ada partai yang pecah untuk bergabung ke Prabowo,” jelasnya.
Diketahui, PPP sebelumnya telah resmi menjatuhkan pilihan untuk Pilpres 2024. Pada Rabu (26/4), PPP mengumumkan mengusung Ganjar sebagai bakal capres di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Ujang menilai wajar apabila PPP merapatkan diri ke PDIP untuk memenangkan Ganjar pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
“Saat ini partai politik yang berhaluan agamis tak memiliki calon dengan tingkat elektoral yang mumpuni. Maka, untuk mempertahankan diri, PPP harus mencari kerja sama dengan parpol yang mengusung figur nasionalis dengan elektabilitas tinggi, salah satunya Ganjar,” jelas Ujang.
Direktur Eksekutif Indonesia Political Review itu juga mengatakan sejak awal KIB dibentuk sebagai wadah cadangan yang digagas oleh Golkar, PAN dan PPP atas dukungan Jokowi untuk menjadi kendaraan alternatif Ganjar apabila tidak mendapatkan tiket capres dari PDIP.
“Menjadi hal wajar ketika KIB ini dinilai sebagai wadah cadangan yang hanya sementara, mengingat poros politik itu tidak memiliki sosok capres atau cawapres unggulan. Jadi, jelas KIB ini dibentuk sebagai wadah cadangan untuk menguatkan posisi capres di luar partai mereka, salah satunya Ganjar,” jelasnya.
Lebih lanjut, Ujang mengungkapkan dukungan hal ini sejalan dengan PDIP yang saat ini membutuhkan partai Islam usai resmi mengusung Ganjar. “PDIP juga membutuhkan partai islam seperti PPP yang berbasis Islam tradisional seperti NU. Juga PAN yang berbasis Islam Muhammadiyah,” katanya.
Ujang juga memprediksi bahwa anggota KIB lain seperti PAN kemungkinan besar akan merapat ke PDIP, namun mereka masih menunggu waktu yang tepat dan melihat siapa wakil yang akan diusung untuk Ganjar.
“Nanti PAN juga akan menyusul untuk mendukung Ganjar, Apalagi sejak awal saat Rakernas PAN di Semarang beberapa waktu lalu, ada puisi yang diciptakan terkait dukungan ke Ganjar, dukungan PAN ke Ganjar hanya tinggal menunggu waktu. Tetapi memang PAN menginginkan agar Erick Thohir yang menjadi capres,” jelasnya.
Sementara itu, Ujang menilai hanya Golkar yang nantinya ada kemungkinan berbeda dari PPP dalam mendukung Ganjar. Menurutnya, partai yang dipimpin Airlangga Hartarto itu bakal mengarahkan dukungan kepada Menhan RI Prabowo Subianto dalam Koalisi Kebangkitan Raya (KIR).
“Apakah arah Golkar ini akan ke Prabowo atau mengikuti jejak PPP untuk mendukung Ganjar, hal itu tergantung pada lobi politik Jokowi larena peta politik sebetulnya bisa diatur dan koalisi-koalisi tersebut juga bisa diarahkan oleh Jokowi sebagai king maker dan pengendali bagi partai-partai koalisi pemerintah saat ini,” ungkapnya. (Z-7)
Gerindra melihat selalu ada hal positif dari kerja sama yang dibangun bersama PKB. Duet Gerindra dan PKB disebut untuk kemajuan bangsa ke depan.
CALON presiden (capres) Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) Prabowo Subianto diyakini masyarakat mendapat dukungan dari Presiden Joko Widodo di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024
POLITIKUS Partai Amanat Nasional (PAN) Viva Yoga Mauladi menegaskan bahwa tidak ada politik pecah belah atau devide et impera yang dilakukan oleh pendukung Prabowo Subianto.
KETUA DPP Partai Golkar Dave Akbarshah Fikarno Laksono merespons pernyataan Ketua DPP PDI Perjuangan Puan Maharani yang masih membuka pintu lebar bagi partai Golkar untuk kembali.
PARTAI Golkar hingga kini belum membicarakan soal bakal calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto. Meskipun, Golkar sudah masuk poros pendukung Prabowo.
KETUA Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto disebut sudah menemui Wakil Presiden (Wapres) ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), sebelum mendeklarasikan mendukung Prabowo
Pernyataan Presiden ke-7 RI Joko Widodo atau Jokowi yang mengaku lebih memilih PSI ketimbang PPP dinilai merupakan sikap yang tidak konsisten.
Jokowi menilai PPP memiliki lebih banyak calon ketua umum menjelang Muktamar yang akan digelar pada September mendatang
Jokowi mengaku lebih memilih bergabung dengan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) ketimbang Partai Persatuan Pembangunan (PPP).
Muktamar kali ini harus menjadi kesempatan emas bagi PPP untuk membesarkan partai dengan memilih sosok ketua umum yang tepat.
Ray menegaskan bahwa PPP memenuhi sarat itu. Maka, jika haji Isam masuk, kemungkinan Jokowi akan didapuk sebagai caketum terbuka lebar.
Peluang Jokowi jadi caketum tentu tidak besar. Karena memang tidak sesuai dengan ideologi PPP. Namun peluang itu akan terbuka bila PPP berubah ideologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved