Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
LEMBAGA survei Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei yang mengangkat tema 'Isu-Isu Mutakhir dan Dinamika Elektoral Pasca Batalnya Indonesia Sebagai Tuan Rumah Piala Dunia U-20', Rabu (19/4).
Peneliti utama Indikator Politik Indonesia, Burhanuddin Muhtadi mengemukakan partai politik yang belum tetapkan calon presiden jelang pesta demokrasi 2024 nyatanya makin tak dipercaya oleh publik.
Burhanuddin menegaskan agar parpol tak menganggap remeh nama-nama yang muncul dalam lembaga survei yang kredibel jelang Pemilu 2024.
Baca juga: Elektabilitas PDIP Menurun Efek Pembatalan Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20
“Karena nama-nama yang muncul dari temuan survei itulah yang mendapatkan dukungan public secara luas,” terang Burhanuddin, saat pemaparan hasil survei secara virual, Rabu (19/4/2023).
Burhanuddin menyebut kepercayaan publik terhadap partai politik merupakan yang paling rendah. Maka dari itu, walaupun punya kewenangan memilih capres dan cawapres, parpol tidak boleh abai dengan aspirasi publik.
Baca juga: Survei Indikator: Prabowo Ungguli Ganjar dan Anies dengan Perolehan 32,7%
“Karena publiklah yang akhirnya menentukan siapa capres dan cawapres yang menang, bukan elite parpol,” tegas Burhanuddin.
Adapun dari hasil temuan Indikator Politik Indonesia, jika pemilihan presiden diadakan sekarang, nama Menteri Pertahanan RI Prabowo Subianto dinyatakan sebagai pemenang dengan perolehan 32,7%, lalu Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo 27,9%, dan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 22,2%.
“Untuk tiga nama yang keluar kira-kira pola seperti ini,” jelasnya.
Sedangkan untuk simulasi tiga nama capres menurut wilayah, Prabowo juga mengungguli Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan di provinsi Sumatera, Banten, Jawa Barat, Jawa Timur, Bali, Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku-Papua.
Sementara itu untuk elektabilitas calon wakil presiden, Burhanuddin mengatakan jika Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil masih unggul dengan 19,7%, Menteri Parekraf Sandiaga Uno 18,4%, dan Menteri BUMN Erick Thohir 11,8%.
Metode yang digunakan adalah random digit dialing (RDD) dengan sampel sebanyak 1212 responden yang dipilih melalui proses pembangkitan nomor telepon secara acak, validasi, dan screening dengan margin of error diperkirakan +/- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. (Ykb/Z-7)
Digitalisasi tersebut, menurut Hanta, yang dapat menjadi salah satu penyebab mengapa Persepi tidak mampu memeriksa maupun memverifikasi dua set data yang diberikan oleh Poltracking.
Menurut Ardian, tingginya angka kesukaan tersebut tak hanya mencerminkan kecintaan dan harapan, namun juga sekaligus tantangan.
CALON Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1 Ridwan Kamil atau RK mengatakan hasil survei bukan penentu takdir.
LSI Denny JA, yang didirikan Denny JA menerima penghargaan rekor MURI atas ketepatannya dalam hasil pemilihan presiden (Pilpres) di Indonesia.
PEMILIHAN presiden (Pilpres) 2024 menjadi labolatorium untuk membuktikan sekali lagi bahwa suara 204 juta pemilih bisa diketahui secara akurat hanya dengan 1.200 responden.
Pemilih yang belum menentukan sikap itu pada umumnya cenderung ke penantang ketimbang petahana. Dalam konteks ini, Anies-Muhaimin lebih merepresentasikan penantang.
LEMBAGA Survei Charta Politika Indonesia merilis survei terbaru evaluasi publik atas kinerja Gubernur- Wakil Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) 2025
Sebanyak 53% pekerja penuh waktu mengatakan bahwa mereka menabung lebih sedikit dari rencana, hanya 23% yang mampu menabung lebih banyak dari yang ditargetkan.
Survei YouGov di Indonesia tentang resolusi tahun baru 2025 mengungkapkan 74% responden ingin mengelola keuangan dengan lebih baik.
Lembaga riset Ethical Politics mencatat tingkat kepuasan publik terhadap kinerja Pemerintah Provinsi DKI Jakarta mencapai 77,73%.
Pramono mengatakan enggan untuk membuat konten khusus terkait pekerjaannya. Sebab, ia tidak terlalu suka untuk tampil di media sosial.
40 persen responden mengaku sangat mengkhawatirkan kemungkinan AS akan terlibat dalam perang besar dengan Iran.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved