Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
Pengamat Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada (UGM), Dafri Agussalim menilai, kunjungan Presiden Jokowi ke Singapura menunjukkan kebesaran Indonesia. Pengaruh politik di kawasan Asia Tenggara dan kemajuan ekonomi Nusantara berhasil meningkatkan ketergantungan Singapura pada Indonesia.
"Ini bagian dari strategi diplomasi Indonesia untuk meningkatkan peran Singapura dalam perekonomian Indonesia. Singapura hingga 2022 itu menjadi negara dengan nilai investasi paling tinggi di Tanah Air dengan sekitar Rp60 triliun," kata Direktur Pusat Studi Asean UGM itu kepada Media Indonesia, Kamis (16/3).
Menurut dia, kunjungan Presiden Jokowi ke Singapura bertujuan untuk menarik investasi lebih banyak lagi. Tahun ini perekonomian dunia semakin tidak menentu dan dengan penguatan hubungan bisnis di kawasan dapat menyelematkan Indonesia.
Baca juga: Singapura Minati IKN, Jokowi Sebut Ada 20 Letter of Intent Investasi Swasta
Presiden Jokowi, kata dia, dalam kunjungan tersebut turut mengikis sejumlah isu yang sering menganggu hubungan Indonesia-Singapura. Misalnya mengenai pelarian para koruptor ke Negeri Singa itu. Kini, kedua negara berupaya menekan isu itu mencuat kembali dengan kesepakatan dan kerja sama antar Kejaksaan hingga ekstradisi.
"Kelihatannya Indonesia ingin meyakinkan Indonesia kepada Singapura bahwa Indonesia merupakan tempat investasi yang paling tepat. Dan itu diterima Singapura dengan tambahan kerja sama seperti di bidang hukum," ujar dia.
Baca juga: Ini 5 Poin Pembicaraan Jokowi dengan PM Lee Hsien Loong di Singapura
Indonesia, lanjut dia, memiliki posisi tawar yang kuat terhadap Singapura. Modal yang besar milik para pengusaha di Indonesia membaut negara itu tidak keberatan dengan sejumlah proposal baru Indonesia.
"Tingginya investasi Singapura di Indonesia dijadikan daya tawar dan itu berhasil. Indonesia pun semakin berdaya dalam arti positif hubungan bilateral," terangnya.
Dafri menambahkan dukungan Singapura kepada Indonesia atas keketuan ASEAN bisa menjadi modal kuat untuk penuntasan sejumlah masalah regional. Tetapi tantangannya Indonesia harus membuktikan dapat membawa ASEAN lebih baik.
"Misalnya dengan menyelesaikan kasus persoalan Myanmar dan Laut Cina Selatan yang menjadi perhatian beberapa negara anggota ASEAN," pungkasnya.
(Z-9)
Setelah mengikuti rangkaian upacara penyambutan, Presiden Prabowo dan Perdana Menteri Li Qiang juga akan melakukan pertemuan dengan delegasi kedua negara.
PERDANA Menteri Singapura Lawrence Wong menyatakan terima kasih kepada para pemilih usai partainya kembali memenangi pemilu legislatif pada Sabtu (3/5/2025).
Pertemuan akan digelar di Istana Kepresidenan Jakarta pukul 15.00 WIB.
PRESIDEN Prabowo Subianto memberikan pujian untuk kepemimpinan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Presiden Prabowo mengatakan Jatim menjadi provinsi paling ramah investasi.
PRESIDEN Prabowo Subianto berkelakar Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa cocok menjadi Perdana Menteri. Hal ini dikarenakan jumlah penduduk Jatim yang lebih besar dari Malaysia.
Mark Carney, mantan Gubernur Bank Kanada dan Bank Inggris, terpilih sebagai pemimpin Partai Liberal Kanada dengan 85,9% suara, menggantikan Justin Trudeau.
Penyidik sudah tiga kali memanggil Riza Chalid untuk diperiksa dalam perkara ini, namun tidak dipenuhi.
Menko Kumhamipas Yusril Ihza Mahendra mengatakan proses ekstradisi tersangka kasus e-KTP, Paulus Tannos perlu waktu. Singapura menganut hukum anglo saxon, berbeda dengan Indonesia
PERSIDANGAN ekstradisi buron dalam kasus dugaan korupsi proyek KTP-E, Paulus Tannos alias Tjhin Thian Po, belum menghasilkan putusan.
Suryopratomo mengatakan, perlawanan Tannos membuat proses ekstradisi tidak akan berjalan cepat. Sidang dimulai lagi dengan agenda mendengarkan saksi dari kubu Tannos, pada 7 Juli 2025.
Jika mengacu pada jadwal persidangan, Supratman memperkirakan m pada 25 Juni seharusnya sudah keluar hasil putusan sidang.
Percepatan pemulangan Tannos itu merupakan komitmen perjanjian ekstradisi yang telah dibuat oleh pemerintah Indonesia dan Singapura.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved