PELUANG Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir maju sebagai calon wakil presiden (cawapres) untuk Pemilihan Umum Presiden (Pilpres) 2024 makin terbuka lebar. Erick Thohir menjadi figur yang terbuka diusung partai politik (parpol) berbasis Islam.
Erick diketahui memiliki hubungan harmonis dengan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Mantan Presiden Inter Milan itu kerap diajak ikut dalam agenda internal kedua parpol tersebut.
Menurut Pengamat Politik Universitas Indonesia Ade Reza Hariyadi, elektabilitas Erick Thohir oleh PAN dan PPP masih sangat berpeluang. Terlebih, kedua parpol membutuhkan figur yang kuat seperti Erick Thohir.
"Bisa juga potensi itu terbuka, karena dua partai tidak punya figur internal yang mereka promosikan hingga hari ini," kata Ade.
Kondisi demikian, dia menilai semakin dikuatkan dengan rendahnya tingkat elektabilitas figur utama di dalam PAN dan PPP. Sehingga kian membuka jalan Erick Thohir meraih tiket cawapres dari kedua parpol tersebut.
Baca juga: Erick Thohir Mampu Hadirkan Beragam Solusi Sebagai Cawapres
"Kalau diuji publik terkait elektabilitas mungkin tidak akan terlalu signifikan," terang Ade.
Kondisi yang berbanding terbalik dengan Erick Thohir, dalam sejumlah temuan survei elektabilitas Erick Thohir berhasil menempati daftar teratas. Erick menjadi figur cawapres potensial meski dari kalangan profesional.
Berdasarkan Survei Indikator Politik Indonesia, elektabilitas Erick Thohir sebagai cawapres menempati daftar teratas. Temuan survei menunjukkan elektabilitas Erick Thohir paling konsisten dengan tren yang terus menguat.
Hal itu tampak dari hasil survei terkait simulasi 7 nama cawapres yang dilakukan pada 1-6 Desember 2022 dengan 1.220 responden di seluruh provinsi Tanah Air. Erick Thohir berhasil mendapat raihan elektoral sebesar 19,6%. (RO/OL-16)