PELAKSANA Tugas Ketua Umum PPP Muhammad Mardiono mengaku masih membutuhkan jasa Muhammad Romahurmuziy.
Meskipun pernah dipidana penjara akibat kasus suap di Kementerian Agama, bagi Mardiono itu tidak menjadi masalah.
Justru, karena pengalamannya dalam suap menyuap, Romahurmuziy bisa diberikan peran untuk mencegah kasus-kasus serupa di negeri ini.
"Kita tidak boleh apatis karena bisa jadi dengan pengalaman beliau, justru bisa akan mencegah terjadinya persoalan-persoalan yang sama. Kami butuh beliau agar memberikan guidance pada kader-kader agar tidak terjerembab dalam hal yang sama," ujar Mardiono di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (3/1).
"Dengan kata lain, beliau bisa jadi duta antikorupsi di tengah-tengah masyarakat dan kader PPP."
Mardiono juga memandang Romahurmuziy sebagai aset prioritas. Selain masih muda, mantan Ketum itu juga memiliki penguasaan politik yang baik.
Baca juga: Mayoritas Menolak, Hanya PDIP yang Dukung Proporsional Tertutup
Romy, begitu sapaan akrabnya, dianggap sosok penting karena memiliki ikatan darah dengan pendiri Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama.
"Ada darah pejuang di diri beliau. Tidak bisa kita tutup pintu untuk beliau," tutur Mardiono.
Selain itu, ia menambahkan, Romy juga telah melalui masa hukuman satu tahun penjara. Menurutnya, itu sudah cukup untuk membuat seseorang menyadari kesalahan dan kembali ke jalan yang benar.
"Beliau sudah menjalani semua vonis pengadilan. Artinya hak beliau juga harus dipulihkan. Sebagai WNI, beliau punya hak politik yang sama dengan siapapun karena hak politiknya tidak dicabut," jelas utusan khusus Presiden itu.