Headline
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.
Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.
Polisi merespons soal Irjen Teddy Minahasa yang mencabut keterangannya di berita acara pemeriksaan (BAP) sebagai tersangka dan saksi dalam kasus peredaran narkoba.
Direktur Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Mukti Juharsa mengatakan mencabut keterangan di BAP adalah hak Irjen Teddy. Meski demikian, pencabutan keterangan itu tidak akan menggugurkan perbuatan yang disangkakan kepada Irjen Teddy.
"Pencabutan BAP bukan berarti perbuatan pidananya gugur menjadi hapus hilang atau tiada sama sekali," kata Mukti melalui keterangannya, Senin (21/11).
Mukti menjelaskan pihaknya memiliki dasar untuk menetapkan Irjen Teddy sebagai tersangka. Ia mengatakan pihaknya mengantongi empat bukti yang menyatakan keterlibatan Irjen Teddy dalam kasus peredaran narkoba.
"Kita telah mempunyai 4 alat bukti. Yang pertama keterangan saksi, kedua keterangan ahli, ketiga petunjuk, keempat adalah surat. Sudah lengkap kalau untuk kita," katanya.
Lebih lanjut, Mukti mengatakan saat ini pihaknya masih melengkapi berkas perkara Irjen Teddy yang sempat dikembalikan oleh Kejaksaan. Sementara itu, berkas perkara tersangka yang lain, seperti eks Kapolres Bukittinggi AKBP Dody Prawiranegara dan Linda akan dikirim ke Kejaksaan pada Rabu (23/11).
Sebelumnya, pengacara Irjen Teddy Minahasa, Hotman Paris Hutapea mengatakan kliennya mencabut keterangan di berita acara pemeriksaan (BAP) yang sebelumnya diberikan saat menjadi tersangka dan saksi terkait kasus peredaran narkoba.
Diketahui, Irjen Teddy Minahasa ditetapkan sebagai tersangka dalam kasus peredaran narkoba. Ia juga diperiksa sebagai saksi atas tersangka eks Kapolres Bukittinggi AKBP Doddy Prawiranegara dan Linda.
Hotman mengatakan kliennya mencabut seluruh keterangan, karena yakin barang bukti narkoba dalam perkara ini tidak berkaitan dengan kliennya. Hotman menyebut barang bukti sabu seberat 5 kilogram dari 41,4 kilogram yang sempat hilang dan diduga diedarkan atas perintah kliennya ternyata berada di Kejaksaan.
"Setelah dicek semua barang bukti yang dianggap 5 kg diedarkan itu, masih ada utuh disimpan oleh kejaksaan sebagai bukti dalam persidangan terdakwa yang ada di Bukittinggi," ungkap Hotman, di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Jumat (18/11).
Dengan demikian, Hotman menyebut barang bukti yang ditemukan di rumah AKBP Dody Prawiranegara dan Linda tidak berkaitan dengan kliennya. Ia mengatakan kliennya juga tidak mengetahui keberadaan narkoba tersebut.
“Diduga mereka memperjualbelikan barang lain yang tidak ada kaitannya sama sekali dengan Teddy Minahasa. Ada barang Lain yang Teddy tidak tahu,” katanya.
“Jadi yang menjadi otak disini, diduga sama sekali justru adalah mantan Kapolres ini, dan si wanita (Linda) tersebut," tambah Hotman. (OL-12)
Penghargaan ini diberikan atas loyalitas serta dedikasi dalam anggota dalam menjalankan tugas.
Tidak lama setelah penangkapan empat pelaku di pelabuhan, polisi menangkap A di kediamannya di Desa Pangke Barat, Kecamatan Meral Barat.
Sebanyak 102 tersangka ditangkap dalam operasi tersebut. Dari jumlah itu, terdapat 98 tersangka laki-laki dan 4 perempuan.
Polrestabes Medan mengungkap dua kasus besar dalam kurun waktu tersebut. Kasus pertama terjadi di Jalan Yos Sudarso dan Jalan Cicak Rowo, Kota Tanjung Balai, pada 24 Mei 2025.
Emir mengatakan penangkapan dilakukan di dua titik berbeda sepanjang Jalan Raya Bogor, Kelurahan Rambutan.
MENTERI Pemuda dan Olahraga (Menpora) Dito Ariotedjo menegaskan bahwa ancaman narkoba menjadi salah satu tantangan terbesar dalam upaya mewujudkan Generasi Emas 2045.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved