Headline

Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.

Fokus

Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.

Jakarta Geopolitical Forum Merupakan Mandat Bung Karno

Mediaindonesia.com
25/8/2022 10:12
Jakarta Geopolitical Forum Merupakan Mandat Bung Karno
Poster Jakarta Geopolitical Forum(MI)

LEMBAGA Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI) sejak didirikan oleh Presiden Ir. Soekarno tanggal 20 Mei 1965 memiliki mandat menjadi sekolah geopolitik. Untuk jalankan amanat tersebut, Lemhannas menyelenggarakan The 6th Jakarta Geopolitical Forum yang mengangkat tema “Geomaritime: Chasing the Future of Global Stability”.

“Mandat itu diberikan dengan satu arahan strategis dari Bung Karno agar Lemhannas bisa mencetak calon pemimpin nasional yang memahami konsekuensi dari pertarungan negara-negara besar, pertarungan geopolitik antara negara-negara utama di kawasan ini dan apa pengaruhnya bagi Indonesia,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto saat pembukaan The 6th Jakarta Geopolitical Forum di Jakarta, Rabu (24/8).

Tema geomaritim sangat relevan sebab wilayah maritim diprediksi akan menjadi arena persaingan utama antarnegara, bahkan semakin mendekat dengan Indonesia. Lemhannas RI menilai dinamika ini sangat menarik untuk dicermati. Persaingan ini idealnya memunculkan pembangunan infrastruktur global yang menggabungkan antarnegara hingga antarbenua. Akan tetapi justru sebaliknya, yang tercipta justru patahan-patahan global.

Salah satu yang ingin dikontribusikan oleh Lemhannas melalui Jakarta Geopolitical Forum 2022 ini adalah mencari solusi agar patahan-patahan itu tidak semakin besar.

“Patahan-patahan itu kami harapkan bisa kembali tersambung satu sama lain, sehingga era Geopolitik 5 kembali diperkuat menjadi satu konektivitas global, satu infrastruktur global, satu rantai pasok global,” kata Gubernur Lemhannas RI Andi Widjajanto.

Baca juga: Lemhannas RI Selenggarakan Jakarta Geopolitical Forum Bertema Geomaritim

Untuk itu, di forum JGF ini akan dibahas secara komprehensif, mulai dari sisi pertahanan, sisi keamanan, sisi teknologi, juga sisi ekonomi maritim.

“Diharapkan dengan diskusi akademik yang bebas, kita akan didampingi, ditemani oleh pakar-pakar dari beberapa negara. Yang akan datang, pakar dari Amerika Serikat, pakar dari Australia, dari Singapura. Secara khusus kami juga mengundang dari rusia, yang diharapkan bisa membuat Indonesia, terutama kami di Lemhannas memiliki sentuhan sentuhan interaksi komunitas epistemic global yang akan memperkaya, memperdalam kajian-kajian kami ke depan,” ungkapnya.

Diharapkan dengan mengangkat tema geomaritim, mengangkat proyeksi untuk menciptakan stabilitas global ke depan, acara yang dilakukan oleh Lemhannas hari ini bisa menjadi kontribusi akademik bagi Lemhannas untuk betul-betul menguatkan kapasitas Indonesia untuk berperan lebih dalam.(RO/OL-5)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya