Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Tidak Lagi Jabat Kasatgasus, Irjen Sambo tidak Bisa Intervensi Penyidikan

Mediaindonesia.com
31/7/2022 23:30
Tidak Lagi Jabat Kasatgasus, Irjen Sambo tidak Bisa Intervensi Penyidikan
Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo(DOK.MI/HUMAS/POLRI.GO.ID)

DIREKTUR Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian (Lemkapi) Edi Hasibuan mengatakan Kadiv Propam Polri nonaktif Irjen Ferdy Sambo saat ini sudah tidak lagi menjabat sebagai Kepala Satuan Tugas Khusus (Kasatgasus).
 
Dengan demikian, jelas Edi, Irjen Sambo tidak lagi bisa mengintervensi penyidikan penembakan yang menewaskan Brigadir J.
 
"Jabatan Kasatgasus adalah jabatan tambahan sebagai Kadiv Propam Polri. Saat jabatan Kadiv Propam Polri dicabut, maka dengan sendirinya jabatan Kasatgasus yang disandangnya otomatis akan hilang," kata Edi dalam keterangannya seperti dilansir Antara di Jakarta, Minggu (31/7) malam.
 
Menurut mantan anggota Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, jabatan Kasatgasus itu difungsikan hanya sewaktu-waktu bila diperlukan, misalnya saat ada gangguan perekonomian nasional.
 
Dia mengatakan Satgasus dibuat sejak Kapolri dijabat Jenderal Tito Karnavian dan berlanjut hingga saat ini.
 
Ketika Irjen Sambo menjabat Kadiv Propam, kata Edi, otomatis jabatan Kasatgasus akan dijabatnya dan ketika yang bersangkutan sudah dinonaktifkan dari Kadiv Propam, jabatan Kasatgasus tidak dipegangnya  lagi.
 
"Tanpa mengurangi rasa hormat saya dengan Ferdy Sambo, dia tidak bisa menekan apalagi intervensi dalam kasus ini," katanya.


Baca juga: Disebut Masih Menjadi Saksi, Bharada E Dikembalikan ke Brimob

 
Irjen Sambo juga tidak bisa menekan proses penanganan perkara yang membelitnya karena Ketua Tim Khusus Polri sendiri adalah jenderal bintang tiga, selain ada beberapa jenderal bintang lain dalam tim khusus.
 
"Jadi logikanya, bagaimana mungkin jenderal bintang dua tanpa jabatan bisa intervensi Wakapolri," kata akademisi dari Universitas Bhayangkara Jakarta ini.
 
Pemerhati kepolisian ini mengatakan posisi Ferdy Sambo kini sudah terjepit dan hanya menunggu nasib sampai kasus ini terungkap, apalagi
perkara kematian Brigadir J sudah ditarik dari Polda Metro Jaya ke Bareskrim.
 
"Kita yakin Kapolri akan tegas menindak siapa saja yang terbukti terlibat dan tidak akan pernah lolos," katanya menegaskan.
 
Edi mengatakan secara sekilas kasus ini memang tampak mudah karena ada korban, lokasi jelas, dan pelaku yang juga jelas, tapi sangat minim keterangan saksi dan diperparah dengan kondisi CCTV yang rusak.
 
Sebelumnya, ada kekhawatiran Irjen Sambo bisa menekan tim Polri yang menangani kematian Brigadir J karena dia dinilai masih menjabat  Kasatgasus Polri meski telah dinonaktif sebagai Kadiv Propam.
 
Dia dinonaktifkan dari jabatannya terkait peristiwa kematian Brigadir J yang tewas tertembak pada 8 Juli 2022. Kasus ini menimbulkan polemik karena ada penanganan yang bermasalah sehingga Polri membentuk tim khusus untuk mengungkap kasus ini.
 
Jenazah Brigadir J juga telah diautopsi ulang di Jambi dengan melibat berbagai dokter forensik independen dari berbagai instansi. (Ant/OL-16)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya