Headline
Setnov telah mendapat remisi 28 bulan 15 hari.
PARTAI NasDem diagendakan akan menggelar Rapat Kerja Nasional (Rakernas) pada Juni 2022. Dalam agenda itu, NasDem bakal mengusung Calon Presiden (Capres) untuk Pilpres 2024.
Beberapa nama yang diamati dalam Rakernas itu di antaranya Gubernur DKI
Jakarta Anies Baswedan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, kader
NasDem Rachmat Gobel, dan Panglima TNI Jendral Andika Perkasa.
Pakar Politik dari Universitas Padjajaran (Unpad), Firman Manan, menilai, manuver NasDem dalam menentukan pengusungan terhadap satu calon dipastikan lebih awal dibanding partai lain.
"Itu memang karakter Nasdem, untuk memunculkan nama-nama di awal. Kalau
terkait nama-nama tadi, Anies dan Ganjar memang sudah masuk radar survei sejak lama," ujar Firman di Bandung.
Firman menilai, NasDem memiliki kedekatan kuat dengan beberapa figur di
antaranya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Meski bukan kader, hubungan Anies dengan NasDem memiliki latar belakang yang kuat terutama dengan Ketua NasDem Surya Paloh.
"Pak Anies kan memang punya kedekatan spesial dengan NasDem, selain dengan beberapa partai lain. Jadi, kalau saya pikir nama Anies dan Ganjar tidak aneh ya karena secara elektabilitas juga sudah top three," terangnya.
Firman menilai, situasi akan menjadi rumit ketika NasDem ancang-ancang
ingin mengusung Ganjar yang merupakan kader PDI Perjuangan. "Nah ini
yang berbeda. Kalau Pak Ganjar bagaimana pun masih kader PDI. Ini tentu harus dilihat nanti kalau PDIP itu tanpa Ganjar," terangnya.
Sementara nama Jenderal Andika, menurutnya, diprediksi mampu
menaikan elektabilitas karena dikenal banyak publik. "Pak Andika cukup
populer. Sebetulnya kalau kita lihat hari ini siapa figur militer yang
populer di mata publik kelihatannya ya Pak Andika kalau kita bandingkan
dengan yang lain."
Sementara Rachmat Gobel, menurutnya, bakal menarik perhatian karena
merupakan kader internal yang potensial. "NasDem selama ini kekurangan
figur untuk muncul di level nasional. Jadi, munculnya Rachmat Gobel,
bagian dari dorongan kader internal untuk peta 2024 karena idealnya
memang seharusnya partai itu mendorong kader," katanya.
NasDem Jawa Barat
Di sisi lain, anggota Komisi 1 DPR RI dari Fraksi NasDem, Muhammad Farhan menerangkan, Partai Nasdem memberikan tugas kepada semua DPW provinsi untuk menangkap aspirasi nama- nama capres yang bisa diusulkan kepada Ketua Umum.
Farhan menambahkan, beberapa nama populer memang mencuat dari usulan DPD Kota/Kabupaten di Jawa Barat pada Workshop Pemenangan Partai Nasdem Jawa Barat, di Bandung, 29 Mei 2022.
Farhan mengungkapkan, ada dua nama yang mencuri perhatian yaitu Andika
Perkasa dan Rachmat Gobel. "Nama mereka muncul di tengah diskusi
nama-nama populer seperti Anies Baswedan, Ganjar Pranowo, Ridwan Kamil
dan Erick Thohir. Bahkan nama Anies Baswedan dibahas bersama data survei yang menunjukan cocktail effectnya terhadap elektalibilitas Partai Nasdem dan parpol lainnya," tandasnya. (N-2)
Helmy Yahya menyebut IGK Manila bukan sekadar figur publik, melainkan pribadi yang dianggapnya sebagai orangtua sendiri.
The old soldier never dies, they just fade away. Kalimat yang terasa tepat menggambarkan sosok Mayor Jenderal (Purn) I Gusti Kompyang Manila
Pagi itu perwira tinggi bintang dua itu mengirimkan meme wajahnya dengan tulisan 'Selamat Pagi'. Ritual saya setiap selesai menjalankan salat Subuh ialah menerima sapaan pagi dari Pak Manila.
Jenazah IGK Manila akan disemayamkan di Aula ABN untuk memberikan kesempatan bagi keluarga, sahabat, dan handai taulan memberikan penghormatan terakhir,
Gubernur Akademi Bela Negara (ABN) Partai NasDem, Mayor Jenderal TNI (Purn.) IGK Manila, meninggal dunia pada Senin (18/8) di RS Bunda, Jakarta Pusat.
Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh menilai pemerintahan Presiden Prabowo Subianto dan Wapres Gibran Rakabuming Raka sudah berjalan baik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved