Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
PENGAMAT Terorisme Indonesia dari Universitas Malikussaleh Lhokseumawe, Aceh, Al Chaidar menilai, dengan keterpurukan yang dialami Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pascapimpinan terakhir mereka tewas yakni Ali Kalora alias Ali Ahmad, membuat simpatisan kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) geram.
Terbukti simpatisan tersebut kemudian bersatu hingga berjumlah puluhan orang dan terpantau oleh Densus 88 Antiteror Polri hingga akhirnya ditangkap.
Menurut Al Chaidar, simpatisan tersebut memang sengaja bersatu untuk membangkitkan kembali MIT dan melanjutkan perjuangan pimpinan tertinggi mereka yakni Santoso alias Abu Wardah untuk mendirikan negara Islam dari Poso.
“Simpatisan atau pendukung MIT itu masih banyak. Dan penangkapan 22 orang tersebut menandakan bahwa MIT masih eksis meski tersisa dua orang anggotanya yang diburu di hutan pegunungan Poso,” terangnya kepada Media Indonesia, Senin (16/5).
Al Chaidar menyebutkan, dalam studi terorisme di Poso, MIT dikategorikan sebagai terorisme tumkin yang memiliki kemampuan tempur dan bergerilia. MIT bisa merekrut orang dengan mudah untuk menjadi simpatisan atau pengikutnya.
“22 orang itu kemungkinan besar adalah orang-orang yang direkrut di satu daerah seperti Poso,” ujarnya.
MIT, lanjut Al Chaidar, diketahui punya kebiasaan merekrut orang-orang menjadi simpatisan atau pengikutnya yang berasal dari satu suku yang sama dan wilayah-wilayah transmigrasi yang ada di Poso.
MIT tidak melakukan perekrutan secara besar-besaran karena takut terlalu gemuk dan membutuhkan banyak biaya.
“Dan mereka yang direkrut adalah orang-orang yang memang mudah didoktrin,” ungkapnya.
Baca juga : TPM Siap Dampingi 22 Warga Sulteng yang Ditangkap Densus 88
Oleh karena itu, hemat Al Chaidar, Polri harus betul-betul bisa melakukan penyelidikan dan penyidikan yang mandalam untuk menghentikan MIT dari akarnya.
Tidak hanya itu, Polri juga harus bisa legowo menghentikan operasi perburuan di hutan pegunungan karena tidak memiliki kemampuan tempur dan bergerilia.
Al Chaidar meminta, Presiden RI Joko Widodo memberikan sepenuhnya tugas perburuan DPO MIT di Poso kepada TNI karena mereka memiliki kemampuan tempur dan bisa bergerilia di hutan pegunungan.
“MIT adalah teroris yang memiliki kemampuan tempur dan bergerilia. Terorisme tumkin seperti itu hanya bisa diatasi oleh TNI, bukan Polri,” paparnya.
Al Chaidar menambahkan, operasi perburuan MIT di Poso akan terus berlangsung dan tidak selesai jika Polri masih sebagai penanggung jawab operasi.
“MIT memiliki aksi kejahatan sporadis yang perlu ditangani dengan serius,” tandasnya.
Sebelumnya, tim Densus 88 Antiteror Mabes Polri menangkap 22 orang yang diduga pendukung kelompok sipil bersenjata Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Poso dan Tojo Unauna, Sulawesi Tengah. Saat ini puluhan orang itu masih diperiksa.
Penangkapan itu dilakukan Densus pada Sabtu 14 Mei 2022 di beberapa wilayah Poso hingga beberapa wilayah Tojo Unauna. (OL-7)
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Densus 88 Antiteror Polri mengungkapkan peran tiga terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berinisial RR, MW, AS, yang ditangkap di Sulawesi Tengah, Kamis (19/12).
Berbagai aktivitas tersebut terjadi di tengah fenomena penurunan serangan teroris di Indonesia atau zero terrorist attack sepanjang tahun 2023 sampai 2024.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mendalami terkait penemuan lima bom rakitan Dusun Tolana, Desa Toini, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso
PRESIDEN Joko Widodo melantik Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Rycko Amelza Dahniel
WAKIL Gubernur Sulawesi Tengah, Reny A Lamadjido menyampaikan keprihatinannya atas masih tingginya angka stunting, meski ekonomi daerah menunjukkan tren positif.
"Produk ini menjadi salah satu kebanggaan daerah dan memiliki peluang besar untuk berkembang lebih luas lagi hingga nasional,"
GUBERNUR Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, menegaskan pentingnya mengutamakan esensi pendidikan yang edukatif dan inklusif, bukan sekadar seremoni yang justru membebani orangtua.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
Sulawesi Tengah memiliki fasilitas baru untuk mengolah sampah plastik menjadi bahan bakar minyak (BBM) lewat teknologi pirolisis.
Polda Sulawesi Tengah menyita sebanyak 24 kilogram narkotika jenis sabu. Barang bukti tersebut merupakan hasil penangkapan dari dua lokasi berbeda di Kota Palu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved