Senin 02 Mei 2022, 00:17 WIB

Mahasiswa Indonesia di Inggris Dirikan Lembaga Think Tank

Henri Siagian | Politik dan Hukum
Mahasiswa Indonesia di Inggris Dirikan Lembaga Think Tank

Dok pribadi
Common Room, Nansen Village, London, Jumat (29/4).

 

Sejumlah mahasiswa Indonesia di Inggris yang tengah menempuh program master dan doktoral meluncurkan lembaga think tank dan riset guna mendukung upaya pembangunan di Indonesia. Lembaga think tank ini dinamai Equator Iniative For Policy Research.

Seperti disitat dari keterangan yang diterima Media Indonesia, salah seorang pengagasnya, Muhammad Rosyid Jazuli, mengungkapkan inisiatif para mahasiswa Indonesia yang tengah studi di luar negeri dan anak muda diaspora ini diharapkan dapat membantu berbagai agenda dan program pemerintah khususnya dalam kaitannya dengan sumbangan berbagai kajian dan pemikiran.

"Indonesia negara besar, tantangan zaman juga semakin kompleks. Negara di dunia, sebesar dan sekuat apapun, tidak bisa lagi bekerja secara sendiri. Butuh kontribusi dan kolaborasi semua potensi bangsa, tidak hanya dari bisnis, tapi juga civil society, seperti halnya komunitas strategis, akademisi, anak muda dan media. Aspek internasional juga sangat berpengaruh," ujar Rosyid, cendekiawan muda yang juga mahasiswa doktoral di UCL London ini saat membuka acara di Common Room, Nansen Village, London, Jumat (29/4).

Baca juga: Kehangatan Ramadan di Dinginnya Kota Saint Petersburg

Hadir menjadi narasumber adalah Atase Pendidikan dan Kebudayaan, KBRI London Khairul Munadi, Asisten Atase Pertahanan, Mayor Angkatan Udara Fajrun Shodiq, Ketua Perkumpulan Kader Bangsa Dimas Oky Nugroho, dan Sekretaris Perhimpunan Pelajar Indonesia Inggris Raya, Abdul Kodir, yang juga Sekretaris NU Cabang Inggris.

Khairul Munadi menyambut baik acara peluncuran yang disertai diskusi tentang peran dan inisiatif kepemimpinan anak muda. "Anak-anak muda, para mahasiswa Indonesia di luar negeri, apalagi yang mendapat beasiswa dari negara, harus memberikan kontribusi, juga keteladanan bagi anak-anak muda yang lain," ungkap Guru Besar Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala, Aceh ini.

Khairul menekankan pentingnya anak-anak muda dan kalangan masyarakat sipil untuk saling bersinergi. "Perbedaan pendapat dan kritisisme adalah suatu keniscayaan, justru menjadi nilai tambah untuk pengayaan perspektif kita dalam menilai satu hal. Namun penting juga untuk mampu mengelola perbedaan menjadi sesuatu yang positif dan produktif, jangan justru menjadi problem yang memecah kita," tegasnya.

Kepemimpinan Anak Muda

Dimas Oky Nugroho menekankan pentingnya Indonesia di era transformasi untuk saling berbagi tugas atau division of labour. "Sebagai sebuah bangsa yang bersatu, negara dan masyarakat harus mampu saling kerja sama, berbagi tugas dalam mengejar dan mengawal kepentingan nasional. Untuk itu anak muda, yang jumlahnya besar secara populasi, maka peran dan kontribusinya harus semakin dioptimalkan oleh negara," ujar Dimas yang juga anggota Tim Asistensi Menko Perekonomian ini.

Dimas menilai anak-anak muda era milenial memiliki keunggulan komparatif dibanding generasi-generasi sebelumnya khususnya dalam menghadapi era digital. "Mereka ternyata relatif memiliki perenungan dan kebijaksanaan tersendiri yang berangkat dari kecepatan perkembangan konten yang mereka konsum dari media sosial," ungkap doktor antropologi politik ini.

Baca juga: Anak Muda Wacanakan Capres Alternatif

Dimas yang juga mantan Staf Khusus Kantor Kepresidenan ini menilai pelibatan anak-anak muda dalam menyukseskan agenda pemerintah semakin tak bisa dihindari. Kepemimpinan dan inisiatif anak muda produktif menjadi keuntungan negara dalam menyukseskan proses pembangunan dan transformasi sosial ekonomi yang tengah berlangung saat ini.

Dimas menambahkan regenerasi kepemimpinan tidak bisa dihindari mengingat jumlah populasi anak muda produktif yang besar. Apalagi di banyak komunitas bisnis, tampuk kepemimpinan telah banyak diserahkan ke generasi ketiga yakni kalangan anak muda.

"Namun harus menjadi catatan, generasi muda yang sudah atau akan menuju jalan kepemimpinan ini masih perlu diperkuat dan dikawal agar mereka punya kapasitas dan integritas yang tepat. Menurut saya, mereka tetap membutuhkan proses pendampingan atau mentoring, sebagaimana Cokro kepada Sukarno, sehingga terbentuk kolaborasi antar generasi antar sektoral, dan dapat menjadi formasi kepemimpinan kolektif yang baik bagi bangsa ini," ujar Dimas.

Terkait peluncuran Lembaga Think Tank Equator Iniative yang dibentuk komunitas mahasiswa Indonesia di Inggris, Dimas mengungkapkan dukungannya dan menyatakan siap berkolaborasi. "Pembagian tugas antara anak muda, dan antara negara dan masyarakat sipil khususnya kalangan anak-anak muda potensial akan sangat membantu dan berdampak pada proses transformasi sosial ekonomi yang kita butuhkan. Apalagi keterlibatan para pelajar unggulan kita di luar negeri, dengan model lembaga riset dan think tank seperti ini akan membangun kolaborasi yang cerdas bagi Indonesia dalam mengantisipasi secara lebih solid perkembangan global yang terjadi untuk mengawal kepentingan nasional kita," ujar Dimas.

Kolaborasi Negara-Masyarakat

Abdul Kodir menegaskan peran penting anak-anak muda pelajar Indonesia di luar negeri. Riset dan kajian yang dibutuhkan pemerintah dengan memanfaatkan berbagai latar belakang akademik dan peran strategis para pelajar di luar negeri menjadi potensi yang rasional, cerdas dan aplikabel. Apalagi saat ini komunikasi semakin mudah dilakukan melalui platform digital.

Baca juga: Dari Bandung ke Bradford Menunaikan Ibadah Ramadan

"Melalui kontribusi para mahasiswa dan diaspora Indonesia, saya mendorong para pemuda untuk punya kepedulian dan inisiatif menjadi pemimpin yang dapat mengoneksikan berbagai potensi baik yang dapat bermanfaat bagi negara dan kesejahteraan rakyat Indonesia secara luas. Pemerintah juga harus mampu menjemput bola dan antisipatif, agar match kombinasinya," ujar Kodir, intelektual muda yang juga pengajar Sosiologi di Universitas Negeri Malang. (X-15)

VIDEO TERKAIT:

Baca Juga

ANTARA/Muhammad Adimaja

Minta Petunjuk Soal Cawapres ke Jokowi, Prabowo Berpotensi Dicap Lemah

👤Fachri Audhia Hafiez 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:25 WIB
Langkah minta petunjuk ke Jokowi bisa berpengaruh terhadap pencapresan Prabowo. Masyarakat bisa saja menilai Prabowo bukan sosok yang...
.

Golkar Diminta Proaktif Dorong Airlangga Jadi Cawapres

👤Mediaindonesia.com 🕔Kamis 08 Juni 2023, 11:03 WIB
Golkar dan Airlangga berada di posisi yang...
Medcom.id

Praktik Setor-setoran di Polri Bukan Hal Baru

👤Siti Yona Hukmana 🕔Kamis 08 Juni 2023, 10:55 WIB
Pengamat Kepolisian Bambang Rukminto kasus setoran Rp650 juta dari anggota brimob kepada atasannya bukanlah hal...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya