Headline
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Pengibaran bendera One Piece sebagai bagian dari kreativitas.
Isu parkir berkaitan dengan lalu lintas dan ketertiban kota.
SURVEI Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menilai Partai Demokrat sulit untuk berkoalisi dengan PDIP.
Adapun dasar yang dibangun SMRC, yakni pembentukan pasangan capres-cawapres melalui pola hubungan antarpartai untuk berkoalisi. Sementara itu, hubungan antarpartai bergantung juga pada ideologi yang diusung masing-masing dan komunikasi antar-elitenya.
Menurut pengamat politik Firman Noor, sulitnya kedua partai untuk berkoalisi lantaran adanya faktor kedua tokoh besar yang kehilangan chemistry sejak Pilpres 2004.
Baca juga: Demokrat Buka Opsi Berkoalisi dengan PDIP di Pilpres
Saat itu, lanjut Firman, Megawati Soekarnoputri merasa ditikung dan dikalahkan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sukses menjadi Presiden RI, bahkan hingga dua periode.
“Itu semacam dosa yang tak termaafkan. Sehingga keduanya menunjukkan gestur tidak akrab, khususnya Mega. Apalagi keduanya mempunyai posisi kunci di partai masing-masing,” kata Firman saat dihubungi, Minggu (1/5).
Perasaan tersebut akhirnya melebur ke seluruh lapisan partai. Meski dunia politik tidak mengenal musuh selamanya dan kawan abadi, Firman menilai kedua tokoh tersebut sulit untuk membangun koalisi strategis.
“Dalam momen-momen pilpres, kedua partai tidak pernah ada dalam satu koalisi,” pungkas Firman.
Baca juga: Prabowo Disandingkan dengan Puan, Pengamat: Jangan Lupakan Ganjar
“Di DPR, ada beberapa isu kedua partai ini agak sejalan. Itu tidak berarti keduanya bisa saling support. Dua kelompok ini agak sulit, meski sama-sama background-nya nasionalis,” imbuhnya.
Terpisah, Koordinator Juru Bicara DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra mengungkapkan bahwa partainya tidak menutup kemungkinan untuk membangun koalisi dengan PDIP untuk Pilpres 2024.
“Masih terbuka kemungkinan bagi kami untuk berkoalisi dengan parpol mana saja untuk Pilpres 2024, termasuk PDIP,” kata Herzaky.(OL-11)
PRESIDEN ke-7 RI, Joko Widodo tidak bersedia menjawab siapa tokoh atau orang besar di balik persoalan ijazah miliknya yang terus berproses dan menjadi polemik di tengah masyarakat.
Kenapa Jokowi melakukan itu? Kenapa dia malah membuka front pertempuran politik dan menambah musuh baru? Panikkah dia?
SBY mengungkapkan, lukisan tersebut menggambarkan dua sisi kehidupan dunia saat ini yakni kekerasan akibat perang dan pentingnya berdamai dengan alam.
SBY mengimbau kepada semua elemen bangsa untuk tidak diam dalam menyikapi permasalahan lingkungan.
Meskipun tantangan terbesar berada di kawasan Afrika, kawasan Asia Pasifik termasuk Indonesia tidak boleh lengah.
Presiden RI ke-6 itu juga menyoroti wilayah Papua yang masih menyumbang 93% dari beban malaria nasional, dan menekankan pentingnya komitmen lintas pemerintahan.
Megawati kembali mengungkit soal kekalahan Ganjar Pranowo-Mahfud Md dan meyakini bahwa ada kecurangan yang terstruktur, sistematis, dan masif
PARTISIPASI pemilih pada pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kota Padang tahun 2024 tercatat hanya 49 persen dari jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT).
KETUA PARA Syndicate Ari Nurcahyo menyebut Pilkada Serentak 2024 merupakan pertarungan antara Prabowo Subianto, Joko Widodo, dan Megawati Soekarnoputri.
Pentingnya kepedulian anak-anak muda terhadap perhelatan pilkada mendatang.
DINAMIKA politik jelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Serentak 2024 kian panas. Adanya pertemuan antara Joko Widodo dengan salah satu pasangan calon Pilkada Jakarta,
Elektabilitas Rido unggul dari kandidat lain karena pengaruh pemilih Anies Baswedan dan Prabowo Subianto.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved