Headline
RI dan Uni Eropa menyepakati seluruh poin perjanjian
Indonesia memiliki banyak potensi dan kekuatan sebagai daya tawar dalam negosiasi.
TRANSPARENCY International Indonesia (TII) meminta Kejaksaan Agung (Kejagung) fokus pada pemulihan kerugian negara dalam perkara dugaan korupsi pemberian fasilitas ekspor CPO dan produk turunannya, termasuk minyak goreng.
Hal ini lebih diperlukan, ketimbang mengembangkan narasi pidana mati ke sejumlah tersangka yang telah ditetapkan. "Fokus pemulihan kerugian keuangan negara yang ditimbulkan dari permufakatan jahat tersebut," pungkas peneliti TII Bellicia Angelica, Sabtu (23/4).
"Kalau bisa, tuntutan Kejagung dan Putusan Mahkamah Agung nantinya dapat berdampak langsung terhadap penurunan harga minyak goreng di pasaran. Jangan tanggung!," imbuhnya.
Baca juga: Jokowi Larang Ekspor Bahan Baku Minyak Goreng
Selain itu, TII juga menyarankan Kejagung untuk menetapkan tersangka korporasi dalam kasus korupsi tersebut. Diketahui, penyidik JAM-Pidsus baru menetapkan empat orang tersangka, dengan tiga di antaranya adalah pengurus perusahaan eksportir CPO.
"Mereka bekerja atas kepentingan korporasi, yang lebih memilih ekspor CPO di saat harga komoditas kelapa sawit global lagi tinggi-tingginya. Jadi, perusahaan sawit cenderung mengabaikan kewajiban DMO," tutur Bellicia.
Baca juga: Kejagung Geledah 10 Lokasi terkait Kasus Minyak Goreng
Senada, Ketua Komisi Kejaksaan (Komjak) Barita Simanjuntak juga menilai perkara tersebut tidak bisa dipelaskan dari pertanggungjawaban korporasi, yang diduga menimbulkan kerugian terhadap perekonomian negara.
Dampaknya seperti lonjakan harga minyak goreng dan kelangkaan stok. Kondisi itu pun menambah beban ekonomi rakyat, hingga memaksa pemerintah mengeluarkan subsidi bantuan langsung tunai (BLT) minyak goreng dengan anggaran besar.
"Sangat logis apabila perspektif hukum progresif diterapkan untuk keadilan rakyat dan negara. Dengan cara tuntutan dan hukuman bagi korporasi untuk memulihkan keuangan negara," kata Barita.(OL-11)
KETUA pengurus harian YLKI Tulus Abadi berpendapat dengan naiknya harga Minyakita, akan menggerus daya beli masyarakat. Harga eceran tertinggi (HET) dibanderol menjadi Rp15.700 per liter
Kan pemerintah sekarang akan berakhir di September 2024. Akhiri dengan husnul khotimah.
Pemerintah perlu menyelidiki dan mengusut ke mana perginya beras impor, dan siapa yang mengendalikan distribusinya mulai dari proses impor hingga penyalurannya di daerah.
Anggota Komisi IX DPR RI Netty Prasetiyani Aher tidak sependapat dengan pemerintah yang menyebut langka dan mahalnya beras di pasaran karena perubahan cuaca yang membuat hasil panen turun.
Menurut Wakil Ketua Komisi VI DPR RI Sarmuji, kelangkaaan dapat terjadi karena fenomena El Nino atau memang stok beras yang diproduksi belum memadai.
LANGKANYA stok beras premium di minimarket dirasakan warga Jakarta Timur. Warga yang tinggal di hunian vertikal menyebut sudah sejak Sabtu (10/2) lalu kesulitan mencari beras.
Awalnya, penyesuaian direncanakan mulai berlaku pada 1 Mei 2025. Nsmun pelaksanaan serentak akhirnya diputuskan pada Senin, 16 Juni 2025.
KPPU mengungkapkan berdasarkan hasil survei pemantauan di pasar tradisional, ditemukan bahwa mayoritas komoditas pangan mengalami lonjakan harga menjelang Lebaran 2025.
Kenaikan juga terjadi pada sayuran, bawang putih, bawang merah, minyak goreng, gula pasir, beras dan terigu.
Bank of Japan (BOJ) menaikkan suku bunga kebijakan jangka pendeknya menjadi 0,5%, level tertinggi dalam 17 tahun, sebagai respons terhadap kenaikan harga konsumen.
PEMERINTAH memastikan barang-barang kebutuhan pokok yang dikonsumsi oleh masyarakat luas tak akan mengalami kenaikan harga meski PNN 12 persen.
Harga beras dan daging ayam di Kota Medan dan sekitarnya mulai merangkak naik menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (nataru).
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved