Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

Bukan 110 Juta, Ini temuan SMRC Terkait Jumlah Rakyat yang Ingin Pemilu Ditunda

Mediaindonesia
01/4/2022 16:16
Bukan 110 Juta, Ini temuan SMRC Terkait Jumlah Rakyat yang Ingin Pemilu Ditunda
Tangkapan layar Direktur Riset SMRC Deni Irvani saat mempresentasikan hasil survei SMRC(ANTARA/Syaiful Hakim )

SAIFUL Mujani Research and Consultan (SMRC) melakukan survei isu penundaan kontestasi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Hasilnya, yang ingin pemilu ditunda menjadi tahun 2027 karena pandemi hanya 13,2%.

Direktur Riset SMRC, Deni Irvani menyampaikan bahwa pihaknya kembali mengukur respons publik atas alasan yang digunakan untuk isu penundaan Pemilu 2024 ini. Pertama, karena alasan kondisi pandemi Covid-19.

"Dalam hasil survei menunjukkan 78,9% publik mendukung pemilu harus tetap dilaksanakan pada 2024 walaupun pandemi Covid-19 belum menentu akan berakhir dalam waktu dekat," kata Deni dalam paparan hasil surveinya secara daring, hari ini.

Yang ingin pemilu ditunda menjadi tahun 2027 karena pandemi hanya 13,2% atau sekitar 36 Juta jika diproyeksikan kepada populasi penduduk indonesia. Yang tidak punya sikap sekitar 9,2%.

Menurut Deni, pendapat warga yang mayoritas menginginkan pemilu mendatang tetap diadakan pada 2024 ini konsisten dalam dua kali survei.

Dia menyebut, angka penolakan terhadap alasan pandemi Covid-19 untuk menunda Pemilu 2024 masih konsisten seperti hasil survei yang dilakukan lembaganya pada bulan September 2021 kemarin. Sementara, reponden yang menilai pemilu harus diundur karena alasan pandemi, angkanya hanya 11,9%.

Baca juga: Hanya 5% Rakyat Indonesia yang Dukung Jabatan Presiden 3 Periode

Sementara, isu penundaan pemilu karena alasan pemulihan ekonomi juga mendapatkan penolakan besar dari publik. Sebanyak 79,8% responden menginginkan pemilu tetap dilaksanakan pada 2024 sesuai undang-undang walaupun kondisi ekonomi akibat pandemi belum pulih. "Hanya ada 11,4% masyarakat yang setuju pemilu diundur karena alasan pemulihan ekonomi,” ujarnya.

Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar andjaitan dalam tayangan Youtube, Luhut mengungkapkan isu penundaan Pemilu 2024 dan wacana perpanjangan masa jabatan presiden.

Luhut mengungkapkan, dirinya memiliki data aspirasi rakyat Indonesia yang ingin Pemilu 2024 ditunda. Menurutnya, masyarakat ingin kondisi sosial politik yang tenang serta perbaikan kondisi perekonomian nasional.

Luhut pun mengklaim bahwa terdapat big data yang berisi percakapan 110 juta orang di media sosial mendukung penundaan Pemilu 2024. "Ya pasti adalah, masa bohong," kata Luhut usai menghadiri acara Kick-off DEWG Presidensi G-20 2022 di Hotel Grand Hyatt, Jakarta, Selasa (15/3). (Ant/OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya