Headline

Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.

Fokus

Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.

BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila

Siswantini Suryandari
12/3/2022 09:00
BPIP dan Lemhannas Komitmen Perkuat Ideologi Pancasila
Kepala BPIP, Yudian Wahyudi bersama Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto.(Dok BPIP)

BADAN Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhannas) berkomitmen perkuat nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.  

BPIP dan Lemhannas juga akan menggandeng Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) untuk memperkokoh nilai-nilai Pancasila, UUD 1945, NKRI dan Bhinneka Tunggal Ika.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi mengatakan komitmen tersebut merupakan tindak lanjut dari Memorandum of Understanding yang sudah dilaksanakan sebelumnya, sehingga diharapkan program-program yang telah direncanakan dapat direalisasikan.

"Saya berharap MoU yang ditandatangani oleh Pak Wakil Kepala BPIP waktu itu saat menjadi Plt Kepala segara dilakukan," kata Yudian saat memberikan sambutan di depan rombongan Lemhannas saat melakukan kunjungam kerja ke kantor BPIP di Jakarta, Jumat (11/3).

Dalam kesempatan yang sama Wakil Kepala BPIP Hariyono menegaskan yang paling penting dalam kerja sama itu adalah menyamakan persepsi tentang materi ideologi Pancasila di kementerian atau lembaga pemerintah. Sehingga tidak ada lagi versi-versi lain atau tafsir yang beragam apalagi yang bertentangan.

"Salah satu isi dari MoU itu adalah upaya mempersatukan materi atau tafsir-tafsir tentang Pancasila yang ada di lemabaga pemerintahan sehingga tidak ada versi-versian soal Pancasila," tegasnya.

Ia menyebut masyarakat dan lembaga negara melihat Pancasila harus menjadi falsafah Dasar Negara, Ideologi Negara yang dikeluarkan oleh lembaga negara yaitu sinergitas antara BPIP, Lemhannas maupun MPR.

"Nah mudah mudahan dengan sinergitas ini posisi Pancasila sebagai falsafah bangsa tidak ada lagi tafsir-tafsir lain," lanjutnya.

Penjabaran Pancasila merupakan bagian dari praktik dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahkan Lemhannas dinilai memiliki peran strategis dalam menyosialisasikan nilai-nilai Pancasila.

"Mudah-mudahan BPIP dan Lemhannas tidak hanya sinergi dalam menyelesaikan Pancasila, tetapi mulai bersinergi dalam pemahaman dan pengembangan wacana-wacana Pancasila dan aktualisasi nilai-nilai Pancasila," jelasnya.

Plt Sekretaris Utama BPIP, Karjono menambahkan selain menindaklanjuti MoU pada tahun 2019 dan arahan unsur pimpinan agar lebih sinergi, Lemhannas juga memiliki tokoh-tokoh negarawan dan tokoh-tokoh bangsa yang akan memegang estafet kepemimpinan bangsa.

"BPIP sangat berharap di sana memiliki semangat bela negara dan revolusi mental dan pembumian 4 pilar kebangsaan dan internaliasi Pancasila," kata Karjono.

Gubernur Lemhannas, Andi Widjajanto, mengakui Lemhannas dan BPIP perlu memperkuat sinergitas dalam pemahaman bersama tentang wawasan kebangsaan dengan dasar Ideololgi Pancasila.

Ia berharap ada keterlibatan dalam penyusunan materi-materi untuk Pendidikan dan Pelatihan Pembinaan Ideologi Pancasila bagi stakeholders baik masyarakat atau lembaga negara, sehingga mendapatkan pemahaman bersama.

Andi Widjajanto juga meminta dalam penyampaian nilai-nilai Pancasila harus bertransformasi ke dalam dunia digital dengan berkembangnya teknologi. Hal itu untuk menyentuh generasi-generasi milenial sebagai generasi penerus bangsa.

"Contohnya adalah dengan membuat aplikasi-aplikasi seperti aplikasi ruang Pancasila. Kita bisa mencoba kerja sama dengan ruang guru," paparnya.

baca juga: Korpri BPIP Harus Jadi Benteng Pertahanan Radikalisme

Dalam kesempatan yang sama Dirlatmaitadik Debiddikpimkatnas Lemhannas Brigjen Pol Djoko Poerbohadijojo mengatakan perlu adanya kerja sama dengan MPR sebagai skala prioritas yang memiliki program 4 Pilar kebangsaan.

"Yah saya kira kita perlu segera kerja sama dengan MPR dan hadir langsung dalam kerja sama ini," ujarnya.

Deputi Kebangsaan Lemhannas Laksda TNI Prasetya Nugraha memaparkan dalam kegiatannya telah memantapkan nilai-nilai kebangsaan. Yakni ada tiga klaster di antaranya materi dasar, materi penunjang dan materi utama.

"Dalam materi utama itu kita namakan 4 konsensus dasar, jadi beberapa kali kami masih menggunakan 4 pilar," terang Prasetya Nugraha.

Selain itu Pancasila selalu ada di materi utama dan mengikuti update dengan teori-teori dari Pemerintah yaitu Pancasila 1 Juni. "Kami juga selalu menggunakan narasumber dari BPIP untuk menyampaikan materi tersebut," pungkasnya. (RO/N-1)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya