Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Bukan Hoegeng Saja, Kini Ada Seladi

Arif Hulwan
24/5/2016 08:15
Bukan Hoegeng Saja, Kini Ada Seladi
.(Ketua DPR Ade Komarudin mendengarkan pengalaman anggota Polisi Lalu Lintas Polres Malang Kota Bripka Seladi---MI/Susanto)

MENDIANG Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, Presiden ke-4 RI, pernah punya anekdot yang tajam bagi Polri. Ia menyebut, hanya ada tiga polisi jujur di Indonesia: patung polisi, polisi tidur, dan Hoegeng Imam Santosa. Jika kini masih hidup, Kiai besar Nahdlatul Ulama itu mungkin akan menambahkan nama Seladi di anekdotnya.

Seladi merupakan seorang pemulung, yang sekaligus polisi berpangkat brigadir kepala. Profesi pemungut sampah itu dijalaninya di sela-sela piket dinas sejak 2004 hingga kini, demi memenuhi kebutuhan hidup keluarganya; satu istri dan tiga anak. Tak gengsi, ia bergelut dengan bau yang menghasilkan gelontoran rupiah itu.

Bukannya tak paham dengan cara mencari uang yang lazim dilakukan rekan-rekan seprofesinya, terutama di kalangan lalu lintas, yaitu menerima suap untuk pengurusan SIM, STNK, dan surat kendaraan lainnya.

Baca juga: Polres Kota Banjar Dirikan Patung Hoegeng di Tiga Titik

"16 tahun di dinas, saya dan keluarga terlatih tidak menerima suap. Baik itu makanan, minuman, uang, kue, kalau terkait dengan SIM (dan surat kendaraan) enggak! Lebih nikmat jadi pemulung. Mudah, seperti toko emas. Begitu diambil, begitu dijual," cetus Seladi, yang berdinas di Satuan Penyelenggara Administrasi (Satpas) SIM Polres Malang, saat bicara di Gedung DPR, Jakarta, kemarin (Senin, 23/5).

Kehadiran Seladi di DPR, menurut Ketua DPR Ade Komarudin, agar kisah Seladi yang menolak penghasilan tambahan ilegal di dinasnya ini mesti menjadi insipirasi bagi anggota Polri dan juga aparatur negara lainnya dalam memperjuangkan kejujuran.

Bagi Ade, Seladi setidaknya sedikit memperluas cakupan pandangan masyarakat soal kejujuran anggota Polri, berdasarkan anekdot Gus Dur itu. Sebab, selama ini anggota Polri manusia nyata yang dipandang baik cuma sosok Hoegeng, Kapolri ke-5. "Hari ini ada tambah satu, Seladi, dan semoga ada tambah lagi nanti," ucap Ade.(Kim/P-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Panji Arimurti
Berita Lainnya