Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Hoegeng, Simbol Kejujuran dan Integritas dalam Sejarah Polri

Nur Amalina
03/7/2024 11:55
Hoegeng, Simbol Kejujuran dan Integritas dalam Sejarah Polri
Hoegeng Iman Santoso adalah salah satu tokoh paling terkenal dalam sejarah Polri. Hoegeng dikenal dengan kejujuran dan dedikasi(Antara)

BERBICARA sosok kepolisian yang paling terkenal, tentu saja tidak lepas dari nama Hoegeng.  Hoegeng Iman Santoso, adalah nama yang tak asing lagi dalam sejarah Kepolisian Republik Indonesia (Polri). 

Lahir pada 14 Oktober 1921 di Pekalongan, Jawa Tengah, Hoegeng dikenal sebagai sosok yang menjunjung tinggi nilai-nilai kejujuran dan dedikasi dalam setiap langkah hidupnya, terutama saat menjalankan tugas sebagai polisi. 

Nama Hoegeng menjadi simbol kejujuran dan integritas yang tak tergoyahkan dalam penegakan hukum di Indonesia.

Baca juga : HUT ke-78 Bhayangkara, Gus Muhaimin Ingatkan Polri Amalkan Rastra Sewakotama

Awal Karier dan Dedikasi Tanpa Batas

Hoegeng memulai karier kepolisiannya tahun 1946, saat Indonesia baru saja merdeka. Ia mengawali tugasnya sebagai polisi di Pati, Jawa Tengah, sebelum ditugaskan ke berbagai daerah di Indonesia. 

Dalam setiap tugasnya, Hoegeng selalu menunjukkan dedikasi yang luar biasa. Kejujuran dan integritas yang dimilikinya, membuat ia cepat dikenal dan dihormati rekan-rekannya serta masyarakat.

Kejujuran Sebagai Pilar Utama

Kejujuran adalah salah satu nilai utama yang dipegang teguh oleh Hoegeng. Dalam menjalankan tugasnya, ia dikenal tidak bisa disuap dan tidak mau berkompromi dengan korupsi. Salah satu kisah terkenal yang menggambarkan kejujurannya adalah ketika ia menolak hadiah mobil mewah dari seorang pengusaha yang pernah dibantunya. Hoegeng lebih memilih hidup sederhana dan menjalani tugasnya dengan penuh integritas.

Baca juga : Ini Profil Satuan Polri: Tugas dan Pangkat

Dedikasi dalam Penegakan Hukum

Selama menjabat sebagai Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) periode 1968 -1971, Hoegeng melakukan berbagai reformasi dalam tubuh Polri. Ia berusaha keras untuk memberantas korupsi dan meningkatkan profesionalisme di kalangan anggota polisi. Dedikasinya terhadap penegakan hukum yang adil dan transparan membuat Polri dihormati oleh masyarakat pada masanya.

Pada 1970-an, Indonesia diwarnai dengan maraknya kasus penyelundupan barang-barang mewah, termasuk mobil mewah yang dilakukan oknum-oknum yang memiliki kekuasaan dan pengaruh besar. Kasus penyelundupan mobil mewah ini melibatkan berbagai pejabat tinggi dan tokoh berpengaruh di pemerintahan.

Tindakan Hoegeng dalam kasus penyelundupan mobil mewah ini Hoegeng menegakkan hukum dengan tegas dan transparan. Ia memastikan bahwa semua yang terlibat dalam kasus tersebut diproses sesuai dengan hukum yang berlaku. Meskipun menghadapi tekanan dari berbagai pihak, Hoegeng tetap berpegang pada prinsip kejujuran dan integritas. Ia menolak segala bentuk intervensi politik dan tetap fokus pada penegakan hukum yang adil.

Baca juga : Ini Link Twibbon Hari Bhayangkara Ke-78

Hoegeng juga terkenal dengan keberaniannya dalam menghadapi tekanan politik dan berbagai tantangan dalam menjalankan tugas. Ia tidak segan-segan mengambil langkah tegas terhadap pelanggaran hukum, meskipun harus berhadapan dengan pihak-pihak yang memiliki kekuasaan.

Warisan Hoegeng, Teladan Bagi Generasi Polri

Warisan yang ditinggalkan Hoegeng bukan hanya cerita-cerita tentang kejujuran dan dedikasi, tetapi juga nilai-nilai yang terus dipegang Polri hingga saat ini. Integritas, kejujuran, dan dedikasi yang ditunjukkan Hoegeng menjadi inspirasi bagi generasi polisi berikutnya. 

Nama Hoegeng sering dijadikan contoh dalam pendidikan dan pelatihan di akademi kepolisian, mengingatkan setiap anggota polisi akan pentingnya menjunjung tinggi nilai-nilai moral dalam menjalankan tugas.

Mengingat Hoegeng di Hari Bhayangkara

Setiap peringatan Hari Bhayangkara, nama Hoegeng selalu disebut sebagai teladan yang patut diikuti. Keberanian, kejujuran, dan dedikasi Hoegeng menjadi cermin bagi Polri dalam menghadapi tantangan zaman. 

Di era modern ini, di mana tantangan penegakan hukum semakin kompleks, nilai-nilai yang dipegang Hoegeng tetap relevan. Nilai itu menjadi panduan moral bagi setiap anggota Polri. (Z-3)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya