Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KETUA Umum (Ketum) Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan mendorong para tokoh politik Muslim di Indonesia untuk menghindari ideologi transnasional Islam yang mencoba menawarkan konsep khilafah.
"Aktor-aktor politik Muslim Indonesia harus menghindarkan diri dari godaan ideologi transnasional Islam yang mencoba menawarkan konsep khilafah (gerakan kenegaraan yang berdasarkan syariat Islam)," kata Zulhas, sapaan akrab Zulkifli Hasan, saat menyampaikan pidato kebudayaan bertajuk "Indonesia Butuh Islam Tengah” di Auditorium Perpustakaan Nasional RI, Jakarta, hari ini.
Ia menekankan bahwa konsep kenegaraan Indonesia yang sepatutnya diteguhkan oleh para tokoh politik, bahkan seluruh masyarakat adalah Pancasila.
Zulhas menyampaikan salah satu cara bagi tokoh politik Muslim di Indonesia untuk menahan diri dari godaan ideologi transnasional Islam adalah dengan memegang teguh nilai-nilai Islam tengah.
Baca juga: Kejagung Panggil Ulang Peter Gontha Terkait Dugaan Korupsi Garuda
Menurutnya, Islam tengah merupakan perwujudan Islam yang mengedepankan moderasi atau dalam Bahasa Arab dikenal sebagai "washatiyah", yaitu sikap unggul memahami batas-batas toleransi dan sanggup mengayomi seluruh pihak serta golongan.
Bahkan, Zulhas mengatakan pandangan terkait Islam tengah harus menjadi jalan politik di Indonesia.
"Lebih jauh lagi, pandangan Islam tengah ini harus menjadi jalan politik di Indonesia ke depan karena Islam tengah tidak hanya membawa misi ketuhanan, tetapi juga misi kemanusiaan," ucapnya.
Melalui pengimplementasian nilai-nilai Islam tengah, Wakil Ketua MPR RI ini optimistis Indonesia bisa menjadi bangsa dan negara hebat dan dapat berperan besar di kancah internasional.
Zulhas mendorong segenap bangsa Indonesia untuk menjadikan nilai-nilai Islam tengah sebagai jalan kebangsaan.
"Mendorong Islam tengah sebagai jalan kebangsaan merupakan tanggung jawab kolektif kita bersama. Sudah saatnya, kita bergerak ke tengah, tidak ekstrem kiri, dan tidak ekstrem kanan," kata Zulhas.
Ia mengimbau bangsa Indonesia untuk tidak meniru negara-negara lain karena Indonesia merupakan negara yang memiliki karakter dan jati diri tersendiri. (Ant/OL-4)
Penguatan dan pengembangan moderasi beragama memiliki tujuan yang sangat penting.
Moderasi beragama bertujuan menyamakan cara pandang masyarakat terkait perbedaan agama.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi muda
Tujuan FGD ialah memperkuat pemahaman dan praktik moderat dalam beragama.
Tema diskusi ialah "Penguatan Moderasi Beragama sebagai Komitmen Menjaga Kerukunan, Toleransi dan Nilai Luhur Kebangsaan".
Fadil mampu meredam tensi antarkelompok yang sempat memanas karena adanya paksaan kepentingan atas nama ideologi dan agama tertentu.
Wakil Ketua MPR, Lestari Moerdijat mengatakan momen lebaran dan mudik harus menjadi salah satu momentum untuk mneingkatkan rasa persatuan dan persaidaraan antar anak bangsa.
DALAM pergaulan politik di kalangan elite, di waktu menjelang dan setelah pemilihan presiden (pilpres), biasanya muncul tema juga isu yang antara lain memunculkan beberapa nama.
MOMENTUM Agustus 2023 perlu diingat sebagai waktu negara ini telah dijalankan selama 21 tahun berdasarkan konstitusi hasil amendemen.
PEMIMPIN yang mampu mengayomi masyarakat sangat dibutuhkan dalam menghadapi berbagai tantangan yang terjadi sebagai dampak perubahan di berbagai sektor kehidupan.
PDIP dan Partai Demokrat belum juga menyerahkan nama untuk pimpinan DPRD DKI meski waktu tinggal sehari lagi.
Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Provinsi DKI Jakarta melakukan penyemprotan disinfektan di Gedung MPR dan DPR RI, Minggu (14/6)
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved