Headline

Dalam suratnya, Presiden AS Donald Trump menyatakan masih membuka ruang negosiasi.

Fokus

Tidak semua efek samping yang timbul dari sebuah tindakan medis langsung berhubungan dengan malapraktik.

Presiden: Kengerian 2021 Kita Lewati

Andhika Prasetyo
03/1/2022 12:25
Presiden: Kengerian 2021 Kita Lewati
Warga mendapatkan suntikan vaksinasi Covid-19 di RS Ismoyo, Kendari, Sulawesi Tenggara, Rabu (27/10/2021).(ANTARA)

PRESIDEN Joko Widodo mengakui 2021 tahun yang sangat sulit. Sebagaimana diketahui, tahun lalu merupakan puncak keganasan penyebaran covid-19 di Tanah Air. Kondisi tersebut membuat sistem kesehatan di Tanah Air kewalahan.

"Di pertengahan Juli 2021, saat kasus harian mencapai 56 ribu, itulah saat yang betul-betul saya ingat. Kengerian ada di mana-mana. Lorong-lorong, halaman rumah sakit semua penuh dengan pasien covid-19," ujar Presiden di Jakarta, Senin (3/1).

Namun, Kepala Negara bersyukur, atas kerja keras dan kerja sama seluruh elemen bangsa, situasi buruk itu bisa dilewati dan kini kesehatan masyarakat di Indonesia semakin baik.

"Kemarin saya cek, 2 Januari 2022, angkanya hanya 174 kasus per hari. Dari 56 ribu turun menjadi 174 per hari. Inilah yang harus kita syukuri dan kita jaga agar terulang lagi," tegas mantan wali kota Solo itu.

Dari segi pelaksanaan vaksinasi, Presiden menilai Indonesia juga melakukannya dengan sangat cepat. Pada akhir 2020, sebanyak 281,3 juta vaksin covid-19 sudah disuntikkan kepada masyarakat. Angka itu melampaui target yang ditetapkan yakni 280 juta dosis.

"Ini yang juga patut kita syukuri. Menyuntik 280 juta kali dalam waktu satu tahun bukan perkara mudah karena geografi kita yang bermacam-macam. Ada yang harus naik perahu, sepeda motor, jalan kaki ke atas gunung, itu semua bukan sesuatu yang mudah," jelas Jokowi.

Vaksinasi bagi anak usia 6 hingga 11 tahun juga berjalan dengan lancar. Meski baru dimulai pada Desember, sudah ada 3,8 juta anak yang telah disuntik.

"Hari ini, dosis pertama sudah 79,6% dan dosis kedua sudah 54%. Di kota-kota besar yang memiliki interaksi masyarakat tinggi sudah di atas 70%," tuturnya.

Jokowi mengungkapkan semua hasil baik yang bisa dicapai setelah masa kelam itu karena seluruh elemen bangsa bersatu padu, bekerja sama, bergotong royong.

"Pemerintah pusat, pemerintah daerah, TNI dan Polri, polri, BIN, perusahaan-perusahaan swasta besar, menengah dan kecil, ormas, semua bergerak. Modal kita di situ, kebersamaan, gotong royong itu modal utama kita," tandasnya. (P-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya