Headline

PPATK sebut pemblokiran rekening dormant untuk lindungi nasabah.  

Fokus

Pendidikan kedokteran Indonesia harus beradaptasi dengan dinamika zaman.

NasDem Cari Mitra Koalisi untuk Konvensi Capres 2024

Dhika kusuma winata
28/12/2021 22:35
NasDem Cari Mitra Koalisi untuk Konvensi Capres 2024
Politikus NasDem Saan Mustopa(MI/Anggoro )

PARTAI NasDem masih terus mematangkan mekanisme konvensi untuk pencapresan 2024. Politikus NasDem Saan Mustopa mengatakan pihaknya juga mencari mitra partai lain untuk konvensi tersebut.

"Mekanisme konvensinya sedang digodok sambil NasDem berusaha mencari partner konvensi. Supaya memberikan kepastian calon pemenang konvensi jaminan maju sebagai calon presiden," kata Saan dalam diskusi daring rilis survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC), Selasa (28/12).

Saan menyatakan mitra dari partai lain penting demi menjamin tiket pencapresan siapa pun yang kelak memenangi konvensi. NasDem saat ini berusaha membangun komunikasi agar bisa dilakukan konvensi secara bersama. Dia mencontohkan konvensi kemungkinan bisa dilakukan bersama tiga atau dua partai lain untuk memenuhi ambang batas pencalonan 20%.

Baca juga: Golkar Setuju Wacana Koalisi Pilpres Lebih Awal

"Karena threshold NasDem tidak cukup di parlemen cuma 10,4% jadi kalau dengan partai menengah harus tiga partai. Kalau dengan PKB, Gerindra, terus Golkar, bisa dengan dua partai," ujarnya.

Saan mengatakan NasDem mematok syarat terkait konvensi bersama yaitu ketua umum partai agar tidak ikut. Hal itu demi menghindari konflik kepentingan. Saan menyadari syarat itu memang tidak mudah karena hampir rata-rata ketua umum partai lain ingin mencalonkan diri sebagai presiden.

"Ketua Umum kami Pak Surya (Paloh) sudah mensyaratkan juga kalau pun nanti ada partner konvensi, ketua umum tidak bisa ikut konvensi untuk menghindari conflict of interest," ucapnya.

Saan menegaskan NasDem tidak akan mencalonkan Surya Paloh pada 2024. Sejak awal, kata Saan, NasDem konsisten tidak mencalonkan ketua umum untuk presiden-wakil presiden maupun jabatan publik lainnya. Sehingga, memang tidak ada upaya dari partai untuk mendongkrak popularitas maupun elektabilitas ketua umum. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya