Headline

Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.

Fokus

Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan

Anies dan Ridwan Kamil Diimbau MAsuk Partai Jika Berniat Maju Pilpres 2024

Anggitondi Martaon
04/12/2021 15:20
Anies dan Ridwan Kamil Diimbau MAsuk Partai Jika Berniat Maju Pilpres 2024
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (kiri) bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil(ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

GUBERNUR DKI Jakarta Anies Baswedan dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil harus segera mencari partai politik jika tetap ingin menjadi kontestan Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Pasalnya, mereka bakal kehilangan kesempatan jika tak segera mencari kendaraan politik.

"Kalau nanti lambat, justru kereta itu akan dicuri orang, akan diambil orang," kata pengamat politik dari Universitas Al-Azhar Indonesia, Ujang Komarudin, hari ini.

Dia menyampaikan Anies dan RK memiliki modal bagus. Pasalnya memiliki elektabilitas cukup sehat di sejumlah hasil survei. Tingkat keterpilihan kedua kepala daerah tersebut bahkan lebih baik dibandingkan tokoh parpol lainnya. Meski memiliki modal partai untuk maju pada Pilpres 2024.

Situasi berbeda dilihat Ujang terhadap Gubernur Jawa Tengah (Jateng) Ganjar Pranowo. Dia memiliki elektabilitas bagus dan merupakan kader PDI Perjuangan, namun belum mendapat restu dari partai.

Baca juga: Jabatan Wakil Panglima TNI Dinilai Kontraproduktif

Ujang menilai Ganjar tengah dilema. Jika eks anggota DPR itu cepat-cepat mencari kendaraan politik menuju Pilpres 2024, maka akan didepak dari PDI Perjuangan.

"Oleh karena itu Ganjar masih tetap di situ, masih di PDI Perjuangan karena dia tahu kalau nyari partai yang lain pasti dia akan dikerjai PDI Perjuangan," ungkap dia.

Selain itu, dia melihat alasan para tokoh masih malu-malu mencari kendaraan politik menuju Pilpres 2024 karena elektabilitas yang dimiliki sekarang belum memiliki nilai jual yang kurang. Hal berbeda jika para tokoh tersebut memiliki tingkat keterpilihan besar.

"Belum ada elektabilitas capres yang di atas 60 persen. Jadi semuanya masih belum bisa menentukan siapa akan ke partai mana dan didukung partia mana," ujar dia. (OL-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Akhmad Mustain
Berita Lainnya