Headline
Sebaiknya negara mengurus harga barang dulu.
PENGAMAT Papua Adriana Elisabeth menilai wacana melibatkan Tim Densus 88 dalam mengatasi kekerasan yang dilakukan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua tidak bisa berjalan efektif. Pasalnya, penyematan label teroris justru menambah keruwetan dalam menyelesaikan konflik kekerasan di wilayah tersebut.
“Sejak awal saya tidak sepakat dengan pelabelan teroris ini. Apalagi sekarang mau melibatkan Densus 88. Justru membuat masalah menjadi ruwet,” katanya ketika dihubungi Media Indonesia, Senin (8/11).
Adriana meyakini kemungkinan besar Densus 88 pun juga tidak sepakat dengan pelibatan tim mereka untuk menumpas KKB dan mengakhiri kekerasan. Berdasarkan diskusi dirinya dengan Kepala Densus 88, mereka bersepakat akar persoalan kekerasan di Papua bukan akibat tindakan terorisme yang dilakukan KKB atau TPNPB-OPM.
“Akar persoalan kekerasan di sana akibat separatisme karena ketidakpuasan sebagian masyarakat Papua bergabung dengan Indonesia. Jadi beda persoalan,” ujarnya sambil menyebutkan isi pesan percakapannya dengan Kepala Densus.
Baca juga: Baku Tembak TNI/Polri dengan Separatis Terjadi Lagi di Intan Jaya Papua
Selain itu, tambahnya, apabila pelabelan teroris, termasuk pelabelan kriminal, ini tetap diberlakukan, pemerintah bakal semakin sulit untuk menggunakan solusi dialog dalam menyelesaikan konflik Papua. “Pelabelan teroris ini juga menyakiti sebagian masyarakat Papua karena saudaranya dilabeli teroris oleh pemerintah,” ujarnya.
Karena itu, lanjutnya, pemerintah seharusnya tidak menyelesaikan konflik Papua ini secara parsial dengan pelabelan tersebut. “Kalau mengakhiri konflik ya dicari juga siapa yang memasok senjata ke KKB itu,” pungkasnya. (P-5)
Anggota Polres Tasikmalaya membantu Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri terkait penangkapan dan penggeledahan oleh Densus 88
Pada eklarasi tersebut, sekitar 1.400 orang perwakilan mantan anggota Jamaah Islamiyah siap kembali ke pangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
DensusĀ 88 Antiteror Polri mengungkapkan peran tiga terduga teroris jaringan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) berinisial RR, MW, AS, yang ditangkap di Sulawesi Tengah, Kamis (19/12).
Berbagai aktivitas tersebut terjadi di tengah fenomena penurunan serangan teroris di Indonesia atau zero terrorist attack sepanjang tahun 2023 sampai 2024.
DETASEMEN Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri telah mendalami terkait penemuan lima bom rakitan Dusun Tolana, Desa Toini, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso
PRESIDEN Joko Widodo melantik Eddy Hartono sebagai Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggantikan Rycko Amelza Dahniel
Anggota KKB itu mengaku sebagai pelaku pembunuhan yang dilakukan tanggal 30 Januari lalu terhadap La Jahari di kawasan jalan Gunung, Yahukimo.
Satuan Tugas (Satgas) Operasi Damai Cartenz terus berupaya memberantas kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua
Faizal menyebut doktrin KKB terhadap para generasi milenial, merupakan masalah serius. Terlebih, regenerasi anggota KKB telah terjadi dan kerap beroperasi di lima kabupaten.
Tim Satgas Ops Damai Cartenz telah dikerahkan ke lokasi kejadian untuk melakukan proses penyelidikan dan pengumpulan informasi lanjutan.
SEORANG anggota Polri berinisial Bripda LO ditangkap karena menjual amunisi kepada Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua. Ia bertugas di Polres Lanny Jaya, Papua Pegunungan,
Indrajaya mendesak aparat penegak hukum untuk mengusut tuntas dan menindak tegas pelaku kejahatan, seraya mengatakan pelanggaran tersebut tidak dapat diampuni.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved