Headline
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Buruknya komunikasi picu masalah yang sebetulnya bisa dihindari.
Pemprov DKI Jakarta berupaya agar seni dan tradisi Betawi tetap tumbuh dan hidup.
KEPOLISIAN Daerah (Polda) Papua Barat, hari ini, merilis penangkapan lima anggota kelompok (Komite Nasional Papua Barat) KNPB penyerang Posramil Kisor Maybrat yang menewaskan empat anggota TNI AD.
Kepala Bidang Humas Polda Papua Barat Kombes Adam Erwindi mengatakan, dari lima orang yang diamankan tersebut tiga adalah buronan yang masuk dalam daftar pencarian orang (DPO) dan dua lainnya merupakan tersangka baru hasil pengembangan lapangan oleh tim penyidik.
"Tiga DPO yang ditangkap atas nama Roby Yaam, Amos Kii, dan Agus Yaam. Sementara dua tersangka baru yang ikut diamankan atas nama Yakobus Worait dan Lukas Kii," kata Adam Erwindi di Markas Polda Papua Barat di Manokwari.
Baca juga: Polisi Antisipasi Ancaman KKB dan KNPB di Pelaksanaan PON
Dia mengatakan dari 19 DPO yang ditetapkan dalam peristiwa penyerangan Posramil Kisor, lima orang sudah ditangkap dengan tambahan dua tersangka baru sehingga total menjadi 7 orang.
"Tim masih terus memburu 14 DPO lainnya, sehingga diharapkan kerja sama masyarakat untuk melapor jika bertemu atau pun mengenal wajah dari para DPO yang belum tertangkap itu," ujar Kabid Humas.
Ketujuh tersangka diamankan di rumah tahanan Polres Sorong Selatan. Mereka akan dijerat dengan Pasal 340 subsider 338 KUHP tentang pembunuhan berencana, dengan ancaman hukuman penjara seumur hidup. (OL-4)
Bupati Maybrat Karel Murafer mengungkapkan program pemerintahan yang akan dijalankan bertujuan menciptakan Maybrat yang aman, nyaman, maju, dan mandiri.
Kalau pun ada pengungsi yang tidak tertangani itu sebenarnya karena tidak terdata karena mereka berada di hutan-hutan yang aksesnya sulit
Hal itu sekaligus membantah klaim sepihak kelompok TPNPB yang saat sebelum Natal yang mengaku menguasai daerah Kumurkek, Ibu Kota Kabupaten Maybrat.
Sebagai putra daerah Maybrat, Ferdinandus Taa dinilai memiliki rekam jejak yang baik dalam kepemimpinan, mengenal wilayah dan seluk beluk masalah,
Pihaknya juga mendukung semua upaya pemerintah baik Kemendagri maupun Provinsi yang saat ini tengah mempersiapkan proses estafet kepemimpinan di Kabupaten Maybrat
Menurut Agustinus, penentuan Pj Bupati Maybrat harus dilakukan dengan cermat dan hati-hati karena daerahnya rawan konflik.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved