Headline

Kenaikan harga minyak dunia mungkin terjadi dalam 4-5 hari dan akan kembali normal.

Fokus

Presiden menargetkan Indonesia bebas dari kemiskinan pada 2045.

Penjualan Surat Vaksinasi di Facebook, Polri: Kami Selidiki

Yakub Pryatama Wijayaatmaja
18/7/2021 17:55
Penjualan Surat Vaksinasi di Facebook, Polri: Kami Selidiki
Petugas mengecek dokumen surat keterangan bebas covid-19 di Stasiun Kereta Api Medan, Kota Medan, Sumatra Utara.(Antara/Fransisco Carolio.)

POLRI akan menyelidiki terkait dugaan ada penjual sertifikat surat vaksin palsu di tengah berlangsungnya PPKM Darurat, 3 hingga 20 Juli mendatang. Diketahui, selama PPKM Darurat terdapat beberapa aturan yang harus dipenuhi sebagai syarat perjalanan jauh, seperti hasil antigen, swab PCR, hingga surat keterangan vaksinasi.

Namun nyatanya syarat dokumen tersebut disalahgunakan oleh oknum tak bertanggung jawab. Terkini, beredar di media sosial Facebook, masih banyak warga yang memanfaatkan kondisi ini untuk menjual sertifikat vaksinasi secara terang-terangan.

"Bagi yang ingin memiliki sertifikat vaksinasi tanpa melakukan vaksinasi, kami open jasa pembuatan sertifikat vaksiasi tahap satu dan dua resmi bukan ilegal atau pemalsuan data," tulis penjual dengan nama akun Grosir Pakaian Murah itu di laman FB. Akun Grosir Pakaian Murah juga menyebut keberadaan pemalsuan surat vaksin covid-19 di Pekalongan, Jawa Tengah.

Menanggapi hal itu, Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono menyebut pihaknya akan menyelidiki lebih lanjut. "Tentu kami selidiki," papar Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono kepada Media Indonesia, Minggu (18/7).

Sebelumnya, Jajaran Direktorat Kriminal Umum (Ditkrimum) Polda Metro Jaya mengungkap penangkapan dua penjual surat swab antigen, PCR, hingga kartu vaksinasi covid-19 palsu, Selasa (13/7)). Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus mengatakan, kedua pelaku berinisial MI dan NFA kerap memasarkan jasanya melalui media sosial.

Baca juga: Apresiasi Kerja Polres Gowa, Ketua DPD RI: Tidak Boleh Ada Kekerasan Saat PPKM
 

"Ini kami lakukan pengungkapan. Kemarin ada dua sekarang ada dua lagi. Kami masih melakukan terus patroli di dunia maya untuk menemukan para pelaku yang mencari keuntungan untuk diri sendiri," tuturnya. (OL-14)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya